Senin, 18 April 2011

Optimalisasi Peran Internet Bagi Ibu Rumah Tangga

Opini *
-->
     
-->          Dalam bahasa sederhana, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK) adalah teknologi yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan segala hal terkait informasi dan komunikasi. Internet sebagai wujud dari TIK, dalam perkembangannya telah menghadirkan sebuah dunia baru yakni dunia maya, dunia yang tak berwujud dan tanpa batas. Segala hal dapat dilakukan di dunia maya. Mulai dari menjalin interaksi dengan siapa pun, hingga relasi bisnis yang menjangkau ke seluruh pelosok bumi. Tak hanya itu, dalam penggunaanya, internet menawarkan banyak kemudahan. Sebagai sumber informasi, internet menyediakan milyaran informasi yang dapat diakses dengan mudah dan cepat. Informasi yang tersedia sangat beragam, mulai dari info pendidikan, kesehatan, politik, agama, budaya, ekonomi, olah raga, hingga sosial. Seluruh informasi itu tersimpan di internet berkat adanya e-library, serta aneka situs (website) yang memuat informasi tertentu sesuai jenis peruntukannya. Karena ketersediaan informasi yang melimpah itulah, bisa dikatakan internet merupakan sarana belajar di dunia maya. Sebagai sumber penghasilan, banyak orang menjalankan bisnis secara online di internet. Baik dalam bentuk toko online, MLM, maupun investasi online. Bahkan bagi segelintir orang, internet juga dimanfaatkan sebagai alat ‘memasarkan’ diri melalui berbagai situs jejaring sosial dan blog. Kehadiran internet, lambat laun mengurangi pemakaian alat komunikasi konvensional seperti surat pos, telepon dan telegram. Kini masyarakat lebih sering berkomunikasi melalui email, chatting dan situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, Friendster). Hal ini dikarenakan sifat internet yang mudah, cepat dan lebih murah daripada media komunikasi konvensional.   
            Meski punya segudang manfaat, internet juga memiliki dampak negatif yang umumnya terkait dengan penyalahgunaan internet oleh pemakai (user). Mulai dari aksi penculikan anak/remaja dengan modus pertemanan di Facebook, penipuan berkedok bisnis online hingga aneka foto, video, tulisan yang berbau pornografi. Kesemua dampak negatif itu sedikit-banyak membuat khawatir para pengguna internet, khususnya ibu rumah tangga (IRT). Mereka was-was dengan pengaruh internet terhadap  putra-putrinya. Kekhawatiran yang berlebihan dari ibu-ibu tadi bisa mendorong tindakan ekstrim yakni dengan melarang anggota keluarganya menggunakan internet. Padahal tindakan seperti itu tak sepenuhnya tepat, mengingat dampak positif internet yang juga tak sedikit. Anak-anak akan kehilangan kesempatan memperoleh pengetahuan yang tak didapatnya di bangku sekolah. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh penghasilan tambahan juga sirna bila keluarga menutup diri dari internet. Oleh karena itu, yang terbaik untuk dilakukan adalah memberikan porsi pemahaman akan internet yang seimbang kepada para IRT.
            Sayangnya, bukan hal mudah untuk memberikan pemahaman yang cukup kepada para IRT perihal internet. Penyebabnya selain karena faktor pendidikan, sehingga tak semua IRT mampu mengoperasikan komputer. Biaya akses internet yang tergolong mahal, sebagaimana diungkapkan oleh Roemasa seorang IRT, “gimana mau melek, akses internet yang bagus aja masih mahal buanget.”1
Dari segi pendidikan, kendala tersebut bisa diatasi dengan mengadakan pelatihan komputer dan edukasi penggunaan internet kepada IRT, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun swadaya masyarakat. Sebagaimana telah dipraktekan oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Batu, Malang (Jawa Timur). Selain rutin mengadakan pelatihan internet, para IRT di Kota Batu diajak berbagi pengalaman seputar internet secara berjejaring.2 Pihak swasta yang diwakili XL juga tak ketinggalan mengedukasi masyarakat melalui berbagai program pelatihan. 3 Sementara dari segi biaya akses, dapat diatasi dengan pengadaan hotspot hingga ke tingkat kelurahan, ataupun juga kerja sama antara pemerintah dengan swasta melalui pengadaan paket komputer internet murah bagi IRT.
            Era digital, di mana dunia seakan tanpa dibatasi jarak dan waktu, mendorong keleluasaan  berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja. Tak terkecuali, putra-putri kita. Anak-anak zaman sekarang sudah mampu mengakses dunia ‘luar’ tanpa meninggalkan rumah dengan mengakses internet. Dari internet, anak-anak bisa memperoleh berbagai jenis informasi yang baik maupun buruk untuk seusia mereka. Agar terlindung pengaruh negatif internet, maka penguasaan TIK oleh orang tua merupakan suatu keharusan. Minimal dengan mengetahui seluk-beluk internet, para orang tua (khususnya IRT) akan mampu mengontrol ‘penjelajahan’ yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Namun bila anak-anak belum ‘akrab’ dengan internet, para ibu hendaknya terlebih dulu mengenalkan manfaat dan tujuan pemakaian internet sebelum mengizinkan anaknya berselancar di dunia maya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penerimaan info yang kurang tepat bila diperkenalkan internet oleh orang lain.       
            Begitu banyaknya manfaat internet, tak sedikit orang tua yang sudah ‘melek’ mengoptimalisasikan internet bagi keluarganya. Sebagai contoh, ada seorang IRT yang memanfaatkan notes FB-nya untuk menampilkan cerpen maupun puisi karya putrinya. Segala komentar, baik pujian, saran maupun kritik, menjadi dorongan tersendiri bagi putrinya dalam berkarya. Ada juga IRT yang memanfaatkan blognya untuk mencatat tingkah-polah anaknya yang masih balita. Bahkan tak sedikit IRT yang berdagang maupun berbisnis secara online. Salah satunya adalah Dini Shanti, seorang IRT sebagaimana pengakuannya di blog, ”puji Tuhan, saat ini saya mendapatkan Rp. 30 juta/bulan. Selain punya tabungan yang cukup demi masa depan anak-anak, yang bikin bahagia karena saya masih memiliki cukup waktu untuk anak-anak, untuk menjadi upik abu di rumah....” 4
             Internet dengan beragam manfaat dan sejumlah pengaruh negatifnya, bagaikan pisau bermata dua bila tak digunakan sebagaimana mestinya. Sebagai orang terdekat, seorang ibu harus mampu memilah mana situs (website) yang baik bagi putra-putrinya. Menjauhkan atau bahkan melarang anak-anak dari internet, justru merupakan langkah yang kurang bijak. Bagaimanapun juga, internet merupakan salah satu produk TIK yang seyogyanya dioptimalkan untuk pemberdayaan diri dan keluarga. 
DAFTAR REFERENSI :
1) Ibu Rumah Tangga di Inggris Paling Banyak Menghabiskan Waktu dengan Internet, diunduh dari http://erakomputer.com/content/berita/01/Ibu-rumah-tangga-di-Inggris-paling-banyak-menghabiskan-waktu-dengan-internet
2) Internet Harus Dimanfaatkan Secara Optimal, diunduh dari http://www.ibuonline-kotabatu.co.cc/
4) Manfaat Internet Untuk Kita, diunduh dari http://dini-shanti.com/iburumahtangga/index.php?id=beautytime&s1rot=fbaddCCku&judul=Manfaat-Internet-Untuk-Kita
*
-->Postingan ini diikutkan dalam kompetisi "Kartini Digital 2011" yang diselenggarakan oleh XL
 

2 komentar:

  1. http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/05/31/ibu-rumah-tangga-dan-kecanduan-internet/

    BalasHapus
  2. @Anonim : Siip... bakal mampir ke blogmu. Trims :)

    BalasHapus