Rabu, 29 Desember 2010

I Love You, Beth Cooper, Kisah Cinta Ketua Debat dan Ketua Pemandu Sorak


Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
Judul Film : I Love You, Beth Cooper
Sutradara : Chris Colombus
Starring : Paul Rust (as Dennis Cooverman), Hayden Panettiere (as Beth Cooper), Jack T. Carpenter (as Richard Mundge), Lauren London (as Cammy), Lauren Storm (as Treece), Shawn Roberts (as Kevin)

Apa jadinya bila ketua debat naksir sama ketua tim pemandu sorak? Film ini berupaya menggambarkannya. Kisah bermula saat murid terpandai bernama Dennis Cooverman, menyatakan cintanya kepada Si Cantik Beth Cooper waktu pidato perpisahan SMA. Dalam pidatonya, Dennis mengaku ia jatuh cinta sejak Beth duduk di depan bangkunya. Dennis kemudian mendorong teman-temannya untuk mengakui isi hati mereka masing-masing. Karena ajakannya tak direspon, Dennis ‘memancing’ dengan membuka aib teman-teman yang diketahuinya. Termasuk dengan menyindir Kevin, pacarnya Beth yang seorang taruna. Kevin disebutnya sebagai lelaki ‘pengisap daun muda’ yang tak disukai wanita dewasa.

Setelah acara perpisahan selesai, Beth mendekati Dennis dan menyatakan bahwa Dennis telah mempermalukannya di depan umum. Dennis langsung meminta maaf dan menyatakan padanya kalau ia hanya mengeluarkan isi hatinya. Untuk mengurangi rasa nggak enaknya, Dennis mengundang Beth ke pesta di rumahnya. Sejenak kemudian, datanglah Kevin yang tersinggung dengan sindiran Dennis saat pidato tadi. Kalau tak dicegah Bu Guru Gleason, mungkin Dennis mati dibunuh Kevin. Menyadari Kevin sebagai ancaman terbesar, Dennis mulai menyesal telah mengundang Beth ke rumahnya. Tapi Richard, sahabatnya Dennis, menyemangatinya.

Pesta pun tetap digelar. Oleh karena Dennis anaknya kuper, bisa ditebak kalau pesta yang diadakannya tak dihadiri teman-temannya. Bahkan saat Beth datang bersama kedua temannya (Cammy dan Treece), ia mengaku tak pernah menjadi tamu pertama yang tiba di pesta! Untuk mencairkan suasana, Richard mengambil inisiatif dengan melayani Beth dkk sambil melucu. Dennis pun lama kelamaan bisa mengikuti ’permainan’ Richard. Malangnya, saat Dennis dan Richard mulai akrab dengan Beth dkk, Kevin datang ke rumah Dennis. Ia berhasil menemukan Beth setelah melacak sinyal HP-nya. Sejak itulah terjadi ’perang’ antara Dennis-Richard dan Kevin beserta gengnya.

Dalam pertempuran di kamar Dennis, Beth masuk untuk mencegah Kevin membunuh temannya. Saat itu pula, Beth tersentuh melihat foto dirinya ada di langit-langit kamar Dennis. Tak tega melihat Dennis-Richard babak belur dihajar pacarnya, Beth mengajak mereka naik ke mobilnya. Sebelumnya sudah ada Cammy dan Treece di dalam mobil Beth. Sejak itulah, mereka mengasingkan diri sejenak. Mereka pergi ke hutan, hingga mengunjungi pondok milik orang tuanya Treece. Saat pengasingan itulah, Dennis makin dekat dengan Beth, sementara Richard makin intim dengan Cammy dan Treece.

Film ini berakhir menyenangkan alias happy ending. Ketua debat yang pandai tapi kuper, akhirnya mampu meraih hati ketua pemandu sorak yang cantik dan populer. Dari segi akting, para pemeran utamanya dinilai cukup baik. Mereka mampu memancing tawa sekaligus membuat penonton merasa ‘jijik’. Seperti film-film Hollywood lain yang bergenre sama, film ini juga menggambarkan adegan kekerasan dan adegan seks yang vulgar. Sehingga sangat tak dianjurkan ditonton oleh anak-anak di bawah 17 tahun. Namun demikian, tetap ada hikmah yang bisa dipetik penonton dari film ini. Betapa keterbukaan perasaan mampu membuat seseorang ‘melihat’ kita. Kalau saja Dennis tak berani mengungkapkan isi hatinya, belum tentu ia dan Beth saling kenal satu sama lain.

School Ties, Film yang Dibintangi Empat Aktor Ganteng Hollywood


Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Judul Film : School Ties
Starring : Brendan Fraser (as David Greene), Matt Damon (as Charlie Dillon), Chris O'Donnell (as Chris Reece), Randall Batinkoff (as Rip Van Kelt), Ben Affleck (as Chesty Smith), Amy Locane (as Sally Wheeler)

Film ini mengisahkan perjuangan siswa SMA keturunan Yahudi bersekolah di sekolah khusus laki-laki. David Greene, pemuda keturunan Yahudi mendapat beasiswa dari sekolah St Matthews. Beasiswa diperoleh berkat keberhasilan mengantarkan sekolahnya yang dulu menjuarai kompetisi American Football di tingkat nasional. Karena zaman itu ada sentiment negative tehadap Yahudi, maka ayahnya Greene dan pelatih football yang bersimpati padanya, minta Greene menyembunyikan identitasnya sebagai Yahudi. Greene menuruti permintaan mereka. Greene pun bisa berbaur dengan teman-teman barunya, terutama dengan geng elite pimpinan Charlie Dillon.

Konflik bermula saat penobatan Hall Of Fame, di mana kakaknya Dillon terpilih sebagai alumni football terbaik St Matthews. Setelah acara penghargaan itu, pertandingan football antara St Matthews versus Winchester dimulai. Dillon sebagai generasi kelima yang bersekolah di sana, ingin menunjukkan penampilan terbaik di depan keluarganya. Namun karena alasan taktik, Dillon dikorbankan. Ia diminta pelatih berperan sebagai pembuka jalan bagi Greene untuk mencetak skor kemenangan. Taktik itu berhasil. Greene kemudian dielu-elukan, Dillon jadi iri melihatnya.

Konflik bertambah runyam saat pesta kemenangan berlangsung. Dillon cemburu melihat Greene berdansa dengan Wheeler, gadis yang disukainya. Ia bermaksud menyudahi dansa Greene-Wheeler, tapi Wheeler menolak. Dengan tegas, Wheeler menyatakan kalau Dillon bukan pacarnya. Dillon malu Wheeler menyatakan itu di depan Greene. Dillon dan Wheeler pun terlibat perdebatan. Greene yang juga menyukai Wheeler, membelanya. Dengan sopan, Greene menyatakan kalau ia dan Wheeler sudah jadian. Dillon tersinggung, ia langsung pergi.

Situasi makin ’panas’ saat Greene dan Dillon beserta gengnya, mandi bareng usai pesta. Greene yang tak tahu perasaan Dillon, dengan lugunya memuji penampilan Dillon dalam pertandingan tadi. Dillon menanggapi dingin pujian itu. Ia lantas melemparkan lelucon yang intinya mengejek Yahudi. Greene tersinggung. Mereka pun bertengkar. Sejak identitasnya sebagai Yahudi terbongkar, Greene mulai dijauhi teman-temannya. Berulangkali ia mendapat perlakuan diskriminatif. Greene diolok-olok sebagai sampah masyarakat dan bangsa yang serakah. Hubungannya dengan Wheeler pun terpengaruh. Wheeler memutuskan Greene. Puncak ketegangan antara Greene-Dillon terjadi saat Dillon yg mencontek, malah menuduh Greene sebagai pelakunya.

Terlepas dari topik Yahudi, saya menyukai film ini. Salah satu poin yang membuat saya tertarik adalah pandangan tentang mencontek. Selain melanggar kode etik, tindakan mencontek sebenarnya juga melecehkan harga diri si pelaku, guru, sekaligus mengancam reputasi sekolah. Kalau di Indonesia, mencontek dianggap ’wajar’ dilakukan saat ulangan atau ujian. Sebab, mencontek dipandang sebagai ’jalan pintas’ menuju hasil yang baik, ketimbang mengerjakannya sendiri. Kalaupun si pencontek dihukum, hukumannya relatif ’ringan’ dan hanya berdampak pada si pelaku saja.

Sebaliknya, film ini justru menggambarkan betapa perilaku mencontek itu berdampak luas. Kertas contekan Dillon yang jatuh di dekat pintu, ditemukan oleh guru Sejarah. Keesokan harinya, Guru minta si pelaku mengakuinya. Kalau tidak ada yang mengaku, terpaksa seluruh siswa dinilai tak lulus mata pelajaran Sejarah. Sejak itulah, seluruh siswa saling menuduh. Namun karena ada sentimen Yahudi, mayoritas menuduh Greene sebagai pelakunya. Greene pun pasrah dan menyatakan siap ke ruang kepala sekolah untuk mengakuinya (baca: berbohong di depan kepala sekolah). Begitu tiba di ruang kepala sekolah, Van Kelt menghilangkan tuduhan pada Greene. Van Kelt mengaku kalau dia melihat Dillon mencontek, meski awalnya ia nggak percaya dengan Dillon, teman sekamarnya yang dikenal cukup pintar. Dillon akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Sementara Greene diizinkan bersekolah di sana, meski ia Yahudi. Pesan yang ingin disampaikan film ini pun jelas, betapa keteguhan hati membantu kita bertahan dalam situasi sulit.

Daya tarik lain film ini terletak pada akting pemeran utamanya yang jempolan. Selain itu, mata penonton akan segar melihat tampang-tampang belia Brendan Fraser, Matt Damon, Chris O’Donnell dan Ben Affleck, hehehe… Namun kekurangannya yang hingga kini masih mengganjal, tak dijelaskan bagaimana Dillon bisa mengetahui identitas Greene sebagai Yahudi. Mungkin itu yang sedikit terlewat oleh sutradara/penulis skenarionya.

It's Boygirl Thing, Film Kocak nan Bijaksana


Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
Judul Film : It's Boygirl Thing
Sutradara : Nick Hurran
Producer : Martin Katz
Executif Producer : Elton John
Starring : Kevin Zegers (as Woody Deane), Samaire Armstrong (as Nell Bedworth), Mpho Koaho (as Harry)

Film ini menceritakan dua orang remaja yang sekelas dan bertetangga, namun tak akrab satu sama lain. Woody, kapten tim American Football yang populer di sekolahnya. Sementara Nell, salah satu murid pintar yang nggak populer. Woody jadi idola seantero sekolah. Berkebalikan dengan Nell, yang selalu jadi bahan olok-olok temannya karena kecintaannya pada sastra.
Woody yang tabiatnya jahil, senang mengerjai Nell. Saat pelajaran sejarah, diam-diam Woody membuka halaman situs porno di komputer yang sedang dipakai Nell. Akibatnya Nell dihukum oleh gurunya. Meski Woody dan Nell tak akrab, tiap kali berpapasan Woody selalu tergoda untuk memancing Nell berdebat dengannya.

Suatu hari, sekelas melakukan kunjungan ke museum. Karena ketahuan bercanda, guru melarang Woody satu kelompok dengan Harry, sahabatnya Woody. Sebagai gantinya, Woody diminta sekelompok dengan Nell. Karena tak puas dengan ketentuan guru, Woody dan Nell saling mengolok satu sama lain. Tanpa disadari, mereka bertukar kata di depan Patung Mastacalapoga (dewa zaman purba). Setelah Nell menyatakan harapannya Woody berubah jadi perempuan, saat itu juga keluar semacam aura dari patung itu. Mereka sama sekali tak menyadarinya. Malam harinya, mereka berdua tidur dengan gelisah. Diam-diam, aura patung tadi kembali merasuki mereka berdua. Woody yang pertama kali bangun di pagi harinya, kaget setengah mati mendapati jiwanya ada dalam tubuh Nell. Begitu juga sebaliknya, Nell terkejut dirinya terbangun di kamar Woody. Bisa ditebak, adegan berikutnya menggambarkan bagaimana kecanggungan Woody dan Nell dalam menjalani kehidupan dengan tubuh yang berbeda. Sejak itulah, film ini dihiasi banyak adegan-adegan lucu.

Sekilas film ini mirip dengan film The Hot Chick (THC), yang juga mengisahkan pertukaran jiwa antara pria dan wanita. Namun, tetap ada perbedaan diantara kedua film itu. Kalau THC media pertukaran jiwanya berupa anting kuno, sementara film ini berupa patung purba. Perbedaan lainnya, dalam film THC pertukaran jiwa dialami oleh perampok dan gadis pemandu sorak. Sementara dalam film ini, pertukaran jiwa terjadi pada sesama murid SMA. Dari unsur komedi, film ini nyaris sama lucunya dengan film THC. Dari segi akting pun, duet Kevin Zegers-Samaire Armstrong mampu berakting sekocak Rob Schneider di THC.

Namun dari segi kekuatan cerita, menurut saya film ini lebih unggul daripada THC. Film ini menggambarkan bagaimana pertukaran jiwa justru membuat dua orang yang berbeda karakter mampu saling memahami dan bekerja sama. Sejak ’bertukar jiwa’, terbukalah watak asli dan latar belakang keluarga masing-masing. Meski begitu, pertukaran jiwa sempat membuat mereka khawatir akan masa depan. Woody pesimis bisa ikut pertandingan penentuan juara dengan tubuh Nell. Begitu juga sebaliknya, Nell khawatir nggak diterima di Universitas Yale bila yang melakukan wawancara adalah Woody dengan tubuh Nell. Di tengah keputusasaan, Woody dapat ilham. Woody yang menggunakan tubuh Nell, minta kesediaan Nell belajar football. Sebagai imbalannya, Woody berjanji akan menjawab pertanyaan wawancara sebaik mungkin. Karena kesepakatan itulah, mereka berdua belajar sesuatu yang baru. Nell belajar football, sementara Woody belajar memahami sastra. Tanpa disadari, upaya keras mereka dalam mempelajari hal baru, membuat mereka dekat satu sama lain. Dari situlah, muncul kekaguman pada diri masing-masing. Benih-benih cinta pun tumbuh di antara mereka. Cukup mudah menangkap pesan film ini, yaitu pertukaran jiwa tak semestinya menghalangi ambisi mereka. Sikap terbaik adalah menerima dan menyiasati tubuh yang ’salah’ itu. I love this film! (^_^)

Link lomba : http://bunda2f.multiply.com/journal/item/343/Lomba_Menulis_Review

Santap Siang di Rumah Makan Jago Rasa


Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Puncak, Bogor
Pernah mendengar Rumah Makan Jago Rasa? Bila Anda kebetulan sedang ke Puncak, Anda bisa bersantap di rumah makan khas Sunda ini. Lokasinya strategis, di pinggir jalan raya Puncak, sekitar 100 meter sebelum pintu masuk Taman Wisata Matahari (TWM). Rumah makan yang berlatar belakang pegunungan ini terbagi ke dalam dua bagian. Di bagian atas terdapat dapur serta tempat makan berupa deretan meja dan kursi. Sementara di bagian bawah terdapat empat saung untuk lesehan, dua ruang yang berisi deretan meja kursi seperti di bagian atas serta mushola dan toilet. Bila Anda membawa anak, tak perlu khawatir bila si kecil rewel. Sebab di depan saung, ada taman kecil yang berisi aneka permainan anak seperti ayunan, njot-njotan dan kolam ikan.

Suatu siang, usai mengunjungi TWM, kami hendak mengisi perut. Belum jauh berkendara dari gang keluar TWM, kami melihat banner rumah makan yang tulisannya menarik perhatian, ”Rumah Makan Khas Sunda Jago Rasa, Nasi Timbel Pa’ Dudung”. Tak perlu berlama-lama di jalan, RM Jago Rasa diputuskan sebagai tujuan santap siang kami. Begitu sampai di RM Jago Rasa, seorang pelayan memberi kami pilihan tempat makan, di bagian atas atau di bagian bawah. Karena ingin makan sambil lesehan, kami pun memutuskan makan di bagian bawah. Kami lalu memilih salah satu saung yang dekat dengan tangga turun. Setelah kami semua berada di dalam saung, pelayan menyodorkan daftar menu. Karena bingung memilih menu, pelayan merekomendasikan kami agar memesan Nasi Timbel Jago Rasa Ayam Plus-Plus. Menurut pelayan, menu itu adalah salah satu andalan RM Jago Rasa. Menu itu memiliki dua pilihan ayam, yakni ayam bakar atau ayam goreng. Karena keluarga kami ada yang suka ayam bakar maupun goreng, maka kami memesan keduanya.

Pada daftar minuman, tak jauh berbeda dengan rumah makan pada umumnya. Di RM Jago Rasa tersedia aneka jus, aneka es, aneka minuman hangat dan minuman botol. Kami pun memesan minuman sesuai selera masing-masing. Sebelum ke atas untuk ke dapur, pelayan menyebutkan ulang pesanan kami. Sekitar jam 1 siang, pesanan kami mulai dipersiapkan. Sembari menunggu kedatangan pesanan, saya menemani ponakan bermain ayunan. Kira-kira tiga puluh menit kemudian, pesanan datang. Rupanya selain menu yang kami pesan, pelayan juga membawakan minuman dan makanan ’selamat datang’. Teh manis hangat dan semangkuk sayur asem adalah menu ’selamat datang’ yang disediakan di rumah makan ini .

Setelah perut melakukan ’pemanasan’ dengan mencicipi sayur asem dan menyeruput teh tawar hangat, tibalah saatnya menyantap menu utama, Nasi Timbel Jago Rasa Ayam Plus-Plus. Saya memilih menu yang ayam bakar. Daging ayamnya terasa empuk. Aroma kunyit langsung terasa di lidah saat pertama kali mencicipinya. Menu ini disajikan lengkap dengan lalapan, tahu, tempe dan sambal ala Jago Rasa yang rasanya pedas mantap! Seperti ayam bakar, daging ayam goreng pun terasa aroma kunyit. Namun menurut salah satu saudara yang menyantapnya, rasa ayam goreng itu kurang ’nendang’. Berhubung pedas sambalnya pooollll, tak sedikit pun daging ayam goreng tersisa di piringnya. Nasi timbel dengan ayam goreng tadi, oleh saudara dinilai 7 dari skala 1-10. Sementara menurut saya, nasi timbel dengan ayam bakar pantas diberi nilai 8.

Untuk menetralisir rasa pedas, kami pun menyeruput minuman yang serba manis. Ada yang menyeruput Es Teler 22, jus melon, hingga jus wortel. Aneka minuman manis itu memang cocok untuk meredam rasa ’panas’ di lidah. Untuk segelas Es Teler 22 yang berisi alpukat, nangka dan kelapa, dihargai Rp 13.500,00. Jus Melon dan Jus Wortel masing-masing dihargai Rp 9.900,00 dan Rp 8.000,00. Sementara menu andalan Nasi Timbel Jago Rasa Ayam Plus-Plus dihargai Rp 22.000,00. Walaupun menu yang disajikan tak jauh berbeda dengan restoran khas Sunda lainnya, hidangan di RM Jago Rasa ini layak untuk dicoba. Dengan pemandangan pegunungan yang asri dan hawa yang sejuk, hidangan di sana cukup terasa nikmat. Nah, kalau akhir pekan nanti Anda jalan-jalan ke Puncak, mampirlah untuk mencicipi sajian RM Jago Rasa yang murah, ngareunah dan merenah! Jago Rasa Rumah Makan Khas Sunda Jl. Raya Puncak Leuwimalang Km 77, Cisarua – Bogor. Telp: (0251) 8258965.

Link lomba : http://bunda2f.multiply.com/journal/item/343/Lomba_Menulis_Review

Jumat, 10 Desember 2010

MENULIS DI BLOG : SALAH SATU CARA BERINTERNET SEHAT YANG BIKIN HEBAT

-->

“Aku ingin banget bisa jadi penulis, tapi nggak tau apa yang mau ditulis?”
“Aku ingin banget jadi penulis, tapi nggak tau mesti mulai dari mana?”

Pernah dengar pertanyaan klise seperti di atas? Atau jangan-jangan diri kita sendiri yang pernah berkata seperti itu? Tenang, kamu nggak perlu khawatir! Karena kamu nggak mengalaminya sendirian. Di luar sana, banyak loh orang yang mengaku ingin jadi seperti penulis idolanya, atau sekadar ingin bisa menulis saja, tapi nggak tahu bagaimana memulainya. Padahal caranya mudah sekali. Mau tahu, bagaimana caranya bisa jadi penulis? Mau tahu, bagaimana jago nulis? Meminjam liriknya Om Bon Jovi, yang berjudul “Thank You For Loving Me”. All I've got to give to you are these five words tonight… TULISLAH APA YANG INGIN DITULIS. Mudah, bukan? Mau tulis apa yang barusan dialami, silakan. Mau nulis kesan-kesan makan di restoran ABCDE, boleh. Mau nulis tentang kebijakan pemerintah yang nggak populer, monggoh. Pokoknya tulis saja apa yang ada di benak kita, otak kita, bahkan hati kita (prikitiw!).
            Nah, kalau sudah tahu apa yang mau ditulis. Pertanyaannya sekarang, mau dipajang di mana tulisan kita? Sebenarnya ada beberapa media yang bisa memajang tulisan kita. Pertama, media cetak. Hanya saja, agar tulisan kita ’dipajang’ di rubrik tertentu memakan waktu yang tak sebentar. Bisa beberapa minggu hingga beberapa bulan lamanya, itu juga kalau tulisan kita dinyatakan ’layak untuk diterbitkan’. Lantas, bagaimana kalau tulisan kita dinilai ’belum layak diterbitkan’? Udah capek-capek nulis berjam-jam di depan laptop, udah berusaha ’keras’ mengubah ide brilian kita dari dalam batok kelapa... eh ... kepala ke dalam bentuk tulisan. Tahu-tahunya tulisan kita dinyatakan ’belum layak terbit’. Wah, rugi bandaaarrrr! Eits...eits, jangan cepat merasa sia-sia begitu dong! Sebab, masih ada satu media lagi yang bisa memajang tulisan kita. Mading? Ya, itu juga bisa. Tapi yang membaca tulisan di mading itu kalangan terbatas seperti warga sekolah, kampus ataupun kantor. Ada satu media yang bisa menayangkan tulisan kita ke seantero dunia. Jawabannya, Blog!
            Blog merupakan salah satu tempat yang bagus untuk memajang tulisan kita di jagat maya. Menurut pemahaman saya pribadi, blog itu semacam situs (website) yang biasa digunakan oleh pengguna layaknya diari atau jurnal online. Pengguna blog bebas memasang tulisan apa pun di blog masing-masing. Mulai dari tulisan ’ringan’ hingga ’berat’, tulisan-tulisan yang ’penting’ hingga remeh-temeh, tulisan subjektif hingga ilmiah, semuanya boleh dipublikasi di blog. Ya iyalah, kan itu blog kita sendiri alias situs pribadi kita, jadi suka-sukanya si pengguna blog dong, hehehe... Keuntungan blog yang lain adalah nggak perlu antri lama agar tulisan kita dimuat dan dibaca banyak orang. Kita juga nggak perlu takut tulisan ditolak. Siapa juga yang bisa menolak tulisan si pemilik blog itu sendiri? Nggak ada kan, hehehe...
            Setelah mengetahui fungsi dan keuntungan blog, lantas bagaimana cara memajang tulisan kita di blog?  Pertama-tama, kita harus mengakses internet terlebih dahulu. Dalam tulisan ini, saya nggak bilang kalau internet itu sebatas blog atau Facebook (FB). Bukan, internet bukan seperti itu. Dalam bahasa sederhana, internet adalah jaringan komputer global, yang cakupannya meliputi seluruh dunia (NN, 2009). Dari konsep tersebut, dipahami bahwa internet itu jaringan antar komputer di seluruh dunia yang saling terhubung, sehingga memungkinkan kita berkomunikasi jarak jauh tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bila dianalogikan, internet itu mirip sebuah perpustakaan raksasa, dimana tersimpan milyaran data berupa artikel, foto, jurnal, buku dan sebagainya dalam bentuk elektronik. Kesemua data tersebut dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Sementara blog, situs-situs (website), e-mail, messenger, FB, Friendster, Twitter dan sebagainya merupakan bagian atau ’jeroan’ dari internet itu sendiri.
Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah datanglah ke tempat di mana kita bisa mengakses internet, misalnya warnet terdekat. Kita nggak perlu merasa ’berat di ongkos’. Sebab, biaya rental warnet sangat terjangkau, berkisar 3000-4000 rupiah per jamnya atau 1000 perak per 15 menit. Untuk mempublikasikan satu tulisan di blog, hanya menghabiskan waktu beberapa menit saja (dengan catatan, tulisan kita sudah ’jadi’ alias tinggal di-posting saja). Kalau nggak mau repot-repot ke warnet, kita juga bisa mengakses internet dari rumah. Salah satu penyedia jasa internet rumahan adalah Telkomspeedy. Bila kita berlangganan Telkomspeedy, konsumen mendapatkan seperangkat modem eksternal dari Telkom. Nah, dengan komputer dan modem itulah kita bisa mengakses internet dari rumah. Asyik dan hemat tenaga, kan?
Setelah bisa terhubung dengan internet, langkah berikutnya kita membuat surat elektronik (e-mail).  Sehubungan dengan blog, e-mail ini berguna sebagai ’pengesahan’ kita saat mendaftar di situs penyedia blog. Bila kita belum punya e-mail, maka harus membuatnya terlebih dulu. Tak usah khawatir, banyak kok situs-situs yang menyediakan layanan e-mail gratis, diantaranya www.yahoo.com, www.google.com, dan sebagainya. Setelah kita punya e-mail, barulah kita bisa mendaftar di situs penyedia layanan blog. Sama seperti e-mail, ada banyak pula situs-situs yang menyediakan layanan blog gratis kepada penggunanya. Setelah diri kita terdaftar di situs penyedia layanan blog, saat itu pula kita mulai bisa memajang tulisan-tulisan kita dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada di blog.    
            Meski kita bebas menulis atau memajang apa saja di blog, bukan berarti bebas tanpa tanggung jawab. Masih ingat kasus Prita? Kasus Prita memang bukan dipicu penggunaan blog, melainkan karena Prita memasang tulisan yang isinya keluhan di sebuah milis (mailing list). Dari kasus Prita itu, mengingatkan kita untuk berhati-hati dan bersedia mempertanggungjawabkan apa yang kita tulis di internet (baca : blog, email, status FB dan sebagainya). Jangan sampai, kita dirugikan oleh tulisan kita sendiri. Jangan pula merugikan orang lain melalui tulisan-tulisan kita. Sama seperti di dunia nyata di mana berlaku asas saling menghormati dan menghargai. Di jagat maya (internet) pun juga berlaku asas yang sama, meski asas itu tidaklah tertulis. Tujuannya apalagi kalau bukan sebagai ’rambu’ kita dalam menuangkan segala isi hati, isi kepala di internet. Dengan demikian, untuk mencegah hal yang tak diharapkan terjadi, gunakanlah internet secara sehat agar kita hebat di mata orang. Bahasa kerennya begini, internet sehat bikin hebat!”.
            Berinternet sehat bikin hebat maksudnya kita menggunakan internet sebagaimana mestinya, sesuai kebutuhan dan untuk tujuan yang baik. Sebab bila tujuan atau niatnya nggak baik, hasilnya pun nggak akan baik. Misalnya begini. Kita menulis tentang kiat-kiat memanfaatkan limbah rumah tangga di blog kita. Suatu hari, ada beberapa orang melihat blog kita. Mereka kemudian membaca tulisan kita tentang pemanfaatan limbah rumah tangga. Mereka merasa terbantu. Dari tulisan kita, mereka memperoleh informasi cara mengatasi persoalan limbah rumah tangga di daerah tempat tinggal mereka. Karena ’jasa’ kita dalam ’mencerahkan’ mereka, kita sebagai penulis dipandang sebagai orang yang ’hebat’, karena telah membantu mereka mengatasi masalah. Dengan demikian, menulis hal-hal yang berguna di blog adalah salah satu cara dalam berinternet secara sehat yang bisa bikin kita merasa hebat. Nah, mulai dari sekarang, nggak perlu pusing lagi mau nulis apa dan di mana. Tulis saja apa yang mau ditulis! Sekali lagi, tulis saja apa yang mau kamu tulis! Kamu bisa gunakan blog sebagai media untuk mempublikasikan tulisan-tulisanmu di internet. So, what are you waiting for? Menulislah di blog sekarang juga! Yuk, kita berinternet sehat agar hebat!


Sumber kutipan :

NN. Buku Komputer Untuk Sekolah Dasar Untuk Kelas V. (2009, hal. 72)