Rabu, 31 Oktober 2012

The Story Of The Three Miss Ketar-Ketir


Persahabatan janganlah seperti P*PS*D*NT yang setia ‘cuma’ 12 jam
Seperti B*YG*N yang hanya 24 jam
Seperti M*LT* yang tahan SEMINGGU aja
Persahabatan tuh harus seperti R*X*N* yang setia SETIAP SAAT
- Anonim -
           
            Gue bisa bilang, harta paling berharga yang gue miliki selain imtak, ilmu, dan keluarga adalah sahabat. Puji syukur, di antara sekian banyak teman yang gue kenal, ada beberapa yang kehadirannya istimewa bagi gue. They are my best friends. Tapi maaf niy, gue nggak bisa kenalin mereka semua ke kalian cos keterbatasan jumlah halaman yang disyaratkan oleh si pemilik hajat GA-nya, wekekekeq. Meski begitu, gue jamin dari tulisan ini, kalian dapat mengenal lebih dekat dengan sosok VSD, Decy dan Isoh, salah dua sobat gue. Kami bertiga emang udah terkenal di seantero kampus sebagai sobat seia sekata, senasib sepenanggungan, sebangsa setanah air, setali tiga uang *eh (^^). Gosipnya, sampai-sampai kami diibaratkan nangka sama getahnya, lengkeeet!  Anyway, tanpa perlu berpanjang-panjang kata lagi cos nasgor kemarin udah jadi basi, langsung aja yuk dibaca the story of us, The Three Miss Ketar-Ketir.       

Decy, nama lengkapnya Decy Andriany. Gue biasa manggil dia Kak Decy, meski dia sebaya sama gue. Gegara murid-muridnya di Rohis manggil dia “kakak”, gue jadi ikut-ikutan nyebut dia “kakak” biar dia berasa tuwir, xixixi. Hm... sobat gue yang satu ini, gue kenal waktu PDPT dulu. Kepanjangannya PDPT gue lupa, tapi semacam program orientasi mahasiwa baru (maba) di kampuslah. Nggak semua fakultas menerapkan PDPT, hanya beberapa aja. Program yang berlangsung selama 6 hari ini membagi secara acak mabanya ke dalam beberapa kelas yang maksimal jumlahnya 30 orang. Nah, kebetulan gue dan Decy sekelas. Jadi deh, kita kenalannya di situ. 

Ada sebuah momen gue bersama Decy saat PDPT yang masih gue inget sampai sekarang. Kami berdua (plus seorang teman dari jurusan politik) dihukum nyanyi di depan kelas gegara terlambat masuk. Padahal kami terlambat juga karena abis dikerjain sama senior. Meski sempat protes, pada akhirnya kami teteup harus menjadi pesakitan di depan kelas. Jadilah siang itu, kita bertiga disuruh nyanyi lagu “Balonku” dengan lafal "O" semua, kayak gini nih liriknya :

Bolonko odo lomo
Ropo-ropo wornonyo
Hojou konong kolobo
Moroh modo don boro
Molotos bolon hojou... dorrr!
Hotoko songot kocou
Bolonko tonggol ompot
Kopogong orot-orot

Monorot lo, gompong sosoh nyonyo logonyo bogono? Eh, malah keterusan ◕‿◕. Gimana menurut loe, gampang/susah nyanyi lagunya begitu? Ember, udah kayak ikan mas koki aja deh kita. Bibir ampe pegel abis maju dua senti. Sejak 'manggung' dadakan itulah, gue dan Decy mulai sering jalan bareng. Kebetulan kita sama-sama pengguna setia KRL. Jadi, pergi-pulang barengnya bisa setiap hari deh. Lambat laun kami pun akrab. Hal yang dilakukan nggak lagi sebatas pulang-pergi bersama, tapi juga belajar bareng (gue inget, jelang UTS/UAS pernah 'maksa' Decy nginep semalem buat ngajarin gue statistik, heheu), jalan-jalan (dari sekian orang sobat gue, doi yang paling easy going. Gampang diajak jalan & mau aja gue ajak gokil-gokilan, hehe), kondangan bareng, saling membantu (gue pernah bantu dia bikin naskah drama buat pentas adik-adik Rohisnya, sementara Decy dulu bantu gue ngerapiin skripsi waktu vertigo gue kumat) de el el dah. Selain doing something together, Decy juga sering jadi ‘korban’ kejahilan gue. Pertama, waktu gue bersandiwara jadi maling HP. Kisah lengkapnya panjang beut, nggak cukup gue ceritain di sini, hehe. Kedua, pas gue nelepon dia tengah malam. Kebetulan saat itu, salah satu operatornya Ind*s*t Grup lagi ngadain program telepon gratis pukul 00.00 s/d pukul 05.00. Makanya hampir tiap malem minggu, gue ngobrol ngalor ngidul sama dia, bahkan pernah sekali sampe nyaris subuh ngobrolnya! Ckckck.....     <(^^)v

Teman lain yang pernah jadi 'korban' midnite calling is Maru, teman kuliah gue juga tapi beda fakultas. Gue tahu Maru ngidap insomnia (doi baru bisa ngorok jam 2 ke atas), makanya gue ajak ngobrol dulu via HP. Mulai dari topik perkuliahan, kegiatan BEM, curhat, ampe hal-hal remeh temeh pun dibahas juga. Kenapa gue 'tega' melakukan itu? Karena gue tahu, mereka nggak bakal marah. ”Hanya teman terbaiklah yang nekat mengerjai kau sampai sebegitu, karena dia percaya kau tidak akan benar-benar marah padanya [Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah by Tere Liye]. So barang siapa yang pengen deket sama gue, disarankan punya mental yang kuat *halah. Dalam arti, lo harus siap gue jahilin sewaktu-waktu, tanpa woro-woro terlebih dulu. Kudu mau gue ajak gokil-gokilan or doing hal-hal geje lainnya. Plus bersedia sharing apa aja sama gue, diutamakan sharing makanan en duit *eh, kidding.      c(•ˆ ˆ•)v   

Kedekatan kami nggak sebatas doing something together aja, kami juga sering pinjem barang masing-masing. Kayak waktu charger HP-nya rusak, gue pinjemin charger HP gue. Kita juga saling pinjam buku, lebih seringnya sih novel. Terus, kita juga berbagi impian. Decy ingin sekali jadi PNS, meski sekarang udah gawe di sebuah perusahaan swasta yang berlokasi di jalan Sudirman. Harapan lainnya, doi mopeng difoto dengan pose lagi nyentuh puncak Monas tanpa melayang ke puncaknya. Nah lo, pegimane tuh? Ada triknya, tapi gue belum tahu triknya kayak gimana. Kemarin pas ada pameran alutsista di Monas, kita sekalian trial en error. Dan ternyata, sebagai fotografer pemula, gue belum berhasil, hiks (́_̀). Sabar ya Kak Decy, maybe someday obsesimu tercapai. Aku akan cari tahu trik foto seperti itu *nanti kalau inget, heheu.   <(^u^)

Sementara gue sendiri sebagai seafood lover, bermimpi suatu hari nanti mengelola restoran seafood *eaaa. Mimpi ini bermula sewaktu pertama kali ke Seaworld sama teman-teman SD, gue takjub ngelihat pemandangan laut buatan di atas kepala gue. Saking tersepsonanya sampai-sampai gue ngayal sebebas-bebasnya, ngebayangin betapa enaknya makan seafood di bawah ‘laut’ *haiyaaah, ini mah imajinasi yang keliaran dari seorang bocah, harap maklum  (◦''◦).  Terus, gue juga pernah bilang ke Decy kalau gue pengen banget bisa nonton klub favorit gue, MU & Juventus, langsung di stadionnya sono *nggak jauh-jauh dari bola yaaa....  <(´`)>

Nah sebagai langkah awal, gue berencana menghadiri acara Fan Party di Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Kuningan-Jakarta, 3 November 2012 mendatang. Di sana tempat berkumpulnya ribuan suporter MU yang bakal memberikan dukungan maksimal saat laga kontra The Gunners Arsenal. Dan, gue ingin jadi bagian dari mereka yang neriakin yel-yel “GGMU!” sekencang-kencangnya, kalau perlu ampe membuat tanah Jakarta terguncang oleh sorakan kami *lebay. Jadi, meski belum bisa terbang ke Eropa *cos belum dipinjemin sayap sama Superman, hehe... minimal gue pernah lah ngerasain suasana hingar bingar stadion di Epiwalk nanti. Kata orang, sesuatu yang besar berasal dari sesuatu yang kecil. Ada orang yang ngimpi punya rumah, dia nyicil beli kenop pintunya dulu  (╯▽╰). So nggak salah kan kalau gue ‘mencicil’ mimpi nonton MU di stadion Old Trafford dengan nonbar di Epiwalk besok?    (✪‿✪)

Sobat gue yang kedua, namanya Isoh Sumiati. Gue biasa calling her Maak Soh cos selain doi yang tertua, juga yang paling bijaksana-sini-sono diantara kita bertiga. Tak jarang, doi jadi 'tempat sampah' yang nampungin curhat mellow galau gue en Decy. Pun doi juga tempat bertanya seputar ibadah or tema keislaman lainnya. Lain dengan Decy yang ngambil jurusan Administrasi Niaga, gue dan Isoh kompak kuliah di jurusan Administrasi Negara FISIP UI, yang di universitas lain lebih dikenal sebagai jurusan Ilmu Pemerintahan. Cuma niiih, berkebalikan sama Decy, Isoh paling males kalau diajak jalan-jalan. Dia maunya jalan-jalan di sekitar rumahnya aja. Lah, rumah dia deketnya sama stasiun Depok Baru, moso jalan-jalannya ke stasiun? Nggak seru euy! Makanya tiap dia kondangan bareng, kita ajak sekalian jalan-jalan. Mumpung doi lagi mau keluar dari sangkar emas *ªªKªªKªªªªKªªq. 

Tapi pernah juga sih, Isoh takluk sama rayuan maut gue. Maksudnya tuh, doi mau nemenin gue nyetor proposal riset skripsi ke sejumlah instansi pemerintah pusat en daerah. Nah, dari 1 instansi ke instansi laennya kita ngangkot. Jadi deh waktu itu Isoh and I ngebolang sehari di Jakarta. Pake acara nyasar-nyasar pula, wkwkwkwk. Meski demikian, ada 1 hal yang bikin gue salut ama Isoh. Sejauh ini, doi satu-satunya teman yang bisa bikin gue ngikik tanpa ngelawak! Sebabnya, kalo doi lagi mikir or bengong, air mukanya lucu bangeeetz! Nggak tau dech mengandung alkohol berapa persen tuh muka, ampe bisa kelihatan konyol begitu, xixixi. Kalian penasaran? Oke, gue kasih tau analoginya dech. Bila dilihat dengan sedotan dari puncak Gunung Salak, wajahnya Isoh emang nggak keliatan lumut-lumut eh imut-imutnya. Tapi kalau mandangin dari jarak dekat, lo pasti langsung inget sama Po-nya Kungfu Panda. Lucu, gemes-gemes gimana gitu, hehe. Udah ah, nanti Isoh malah melayang lagi dibanding-bandingkan sama Po.     b(^o^)d 

Kini, sewindu sudah gue kenal sama Decy en Isoh, tak terhitung berapa momen suka-duka kami lalui bersama. Mulai dari momen kehilangan anggota keluarga terkasih, momen patah hati *ngelirik Decy, qiqiqi... momen sakit raga, momen dompet sama-sama lagi ‘kurus’, momen nilai UTS/UAS-nya dapat A, momen ngetrip bareng, hingga momentahnya ajaaa  ˆ). Alhamdulillah sejauh ini kami nggak pernah marah-marahan, meski berbeda pendapat acapkali terjadi *nggak sampai cakar-cakaran kok (^_^). Karena kami berpegang pada hadis Nabi SAW, bahwa sesama muslim dilarang tak menyapa satu sama lain lebih dari 3 hari. Gue harap persahabatan kami langgeng en teteup setia setiap saat, 'coz Friendship Never Ends! Ohya, satu lagi, mohon doanya agar impian kami bertiga untuk plesiran ke Cicurug Waterfalls (Bogor) en Mount Bromo tercapai suatu hari nanti.
  
Last but not least, di bawah ini puisinya Decy yang gue comot dari note FB-nya. Izin ngutip ya, Kak!    (◕‿◕)

SAHABAT

Bahagia saat kita gembira
Menghibur saat kita terluka
Mengingatkan saat kita terlena
Menguatkan saat kita lemah

Saling berbagi salam berbagai keadaan
Saling mendoakan dalam segala hal

Saling menyemangati dalam kebaikan
Saling menasehati dalam kebenaran

Susah sedih
Senang bahagia
Canda tawa
Keluh kesah
Semua berbagi bersama

Eratkan ukuwah kami yaaa Allah
Moga mengantarkan kami menuju jannnah-Mu
Uhibbukifillah

Aksi narsis kami, heheu....     ˆˆ

Dari ki-ka : Decy, Isoh en... seorang yang cute, baik hati, imoet a.k.a idola mutlak *eaaaaa....    <(◦ˆˆ)

The Three Miss Ketar-Ketir nampang di depan Museum Fatahillah, Old Town.

The Three Miss Ketar-Ketir berpose di gapura pernikahan massal at Monas. Di sanalah kami mengikat ikrar setia sepanjang masa *tsaaah....    (◦ˆ ˆ◦)

Udah ah, tiga aja fotonya. Kalau kebanyakan nanti malah jadi album foto lagi, qiqiqi......


NB : Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway For Friendship Never Ends