Jumat, 30 Desember 2011

Optimalisasi TIK sebagai Media Sosialisasi, Publikasi dan Jaring Aspirasi


Sejak dilantik pada 1 Oktober 2004, banyak pihak berharap keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan meningkatkan posisi tawar pemerintah daerah dalam memerjuangkan aspirasi lokal secara langsung di tingkat pusat. Sayangnya, harapan itu terbentur oleh keterbatasan wewenang DPD sendiri. Kewenangan DPD ’hanya’ pemberian masukan, pertimbangan, usul maupun saran, sementara pihak yang memutuskan adalah DPR. DPD memang dapat mengajukan RUU dan ikut membahasnya bersama DPR, tapi hanya yang terkait dengan otonomi daerah dan hubungan antara pusat-daerah. Selain keterbatasan peran dan kewenangan, kinerja DPD tampak belum maksimal akibat minimnya publikasi dan sosialisasi, sebagaimana diakui oleh Rahmat Shah, anggota DPD utusan Sumatera Utara[1]

Seandainya saya anggota DPD RI, saya akan mengutamakan sosialisasi, publikasi dan jaring aspirasi masyarakat lokal, sebelum memperjuangkannya di parlemen. Sosialisasi perlu dilakukan agar rakyat mengenal semua anggota DPD yang menjadi utusan daerah masing-masing, sekaligus mengetahui dan memahami peran, fungsi, serta program-program DPD. Supaya rakyat tahu hal-hal apa saja yang sedang/telah diperjuangkan oleh anggota DPD, penting dilakukan publikasi. Sadar sebagai anggota legislatif yang mewakili daerah, maka saya harus intensif menjalankan peran di daerah yakni dengan aktif ’menjemput bola’ guna mengumpulkan aspirasi masyarakat lokal. Selain menggali masukan dari gubernur, bupati ataupun walikota melalui kunjungan langsung, bisa juga dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Saya ingin mengajak rekan-rekan sesama anggota DPD untuk membuat blog & jejaring sosial (FB, Twitter) sebagai media komunikasi 2 arah antara anggota DPD dengan rakyat yang diwakilinya. Media tersebut diharapkan menuai tanggapan langsung dari rakyat. Dari berbagai tanggapan itulah, nantinya terjaring sejumlah aspirasi masyarakat lokal. 

Lantas bagaimana dengan masyarakat yang belum ’melek’ internet? Saya melihat banyaknya koran lokal, radio dan TV lokal sebagai media yang tepat untuk sosialisasi program-program DPD maupun jaring aspirasi. Saya dan rekan-rekan sesama anggota DPD akan berupaya melobi pihak koran lokal agar mau menyediakan minimal 1 kolom khusus, tiap minggu atau tiap bulannya. Secara bergantian, kami akan mengisi kolom tersebut dengan informasi seputar program DPD, RUU yang sedang dikaji, maupun hal-hal lain sesuai kewenangan DPD. Tak lupa, di bawah kolom tulisan, kami berikan alamat email, blog atau nomor HP khusus untuk menyerap beragam tanggapan (saran, kritik, usul) masyarakat. 

Sama seperti koran lokal, terlebih dulu kami melobi pihak radio dan TV lokal agar mau bekerja sama membuat acara bincang-bincang atau semacam talkshow. Nantinya acara tersebut bakal disiarkan secara langsung seminggu, dua minggu atau sebulan sekali sesuai kesepakatan bersama. Dalam setiap episodenya, akan dihadirkan pembicara dari kalangan akademisi/pakar, anggota DPD dan pihak-pihak lain yang dirasa perlu. Khusus TV lokal, lokasi talkshownya bisa berpindah-pindah agar mampu menjaring aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, misalkan di masjid, alun-alun, mall/plaza, dan sebagainya. Media lain untuk menjaring aspirasi rakyat adalah kotak kritik & saran DPD yang ditempatkan di setiap balai desa/kelurahan. Secara berkala, petugas dari kantor perwakilan DPD akan menjemput isi kotak itu untuk dipelajari lebih lanjut. Kesemua upaya di atas pada dasarnya adalah media sosialisasi dan publikasi segala hal tentang DPD, serta untuk mengetahui tuntutan apa yang diinginkan oleh masyarakat lokal, sehingga anggota DPD cepat tanggap terhadap berbagai persoalan di daerah.


Words : 499 kata (sudah termasuk judul)


Keterangan :

[1] Romi Irwansyah. Peran DPD RI Minim Publikasi. http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=182663:peran-dpd-ri-minim-publikasi&catid=14&Itemid=27

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba DPD, info bisa dilihat di :  http://lomba.dpd.go.id/

2 komentar:

  1. Ide yg cukup menarik--->Seandainya saya anggota DPD RI, saya akan mengutamakan sosialisasi, publikasi dan jaring aspirasi masyarakat lokal, sebelum memperjuangkannya di parlemen.

    BalasHapus
  2. @Pak Don Komo : trims atas apresiasinya. Yup, dalam pandangan saya, sebelum kita memerjuangkan sesuatu, katakanlah aspirasi rakyat. Kita terlebih dulu harus memperkenalkan diri, agar rakyat memercayakan aspirasinya kepada kita. Kita pun juga harus tahu apa yang mau diperjuangkan, yakni aspirasi itu tadi. Harapannya bila kedua pihak saling kenal, perjuangan di parlemen dapat lebih optimal.

    BalasHapus