Persahabatan janganlah
seperti P*PS*D*NT yang setia ‘cuma’ 12 jam
Seperti B*YG*N yang hanya 24
jam
Seperti M*LT* yang tahan
SEMINGGU aja
Persahabatan tuh harus
seperti R*X*N* yang setia SETIAP SAAT
- Anonim -
Gue
bisa bilang, harta paling berharga yang gue miliki selain imtak, ilmu, dan keluarga
adalah sahabat. Puji syukur, di antara sekian banyak teman yang gue kenal, ada
beberapa yang kehadirannya istimewa bagi gue. They are my best friends. Tapi maaf
niy, gue nggak bisa kenalin mereka semua ke kalian cos keterbatasan jumlah
halaman yang disyaratkan oleh si pemilik hajat GA-nya, wekekekeq. Meski begitu,
gue jamin dari tulisan ini, kalian dapat mengenal lebih dekat dengan sosok VSD,
Decy dan Isoh, salah dua sobat gue. Kami bertiga emang udah terkenal di
seantero kampus sebagai sobat seia sekata, senasib sepenanggungan, sebangsa
setanah air, setali tiga uang *eh (^▽^).
Gosipnya, sampai-sampai kami diibaratkan nangka sama getahnya, lengkeeet! Anyway, tanpa perlu berpanjang-panjang kata lagi
cos nasgor kemarin udah jadi
basi, langsung aja yuk dibaca the story of us, The Three Miss Ketar-Ketir.
Decy, nama lengkapnya Decy
Andriany. Gue biasa manggil dia Kak Decy, meski dia sebaya sama gue. Gegara
murid-muridnya di Rohis manggil dia “kakak”, gue jadi ikut-ikutan nyebut dia “kakak”
biar dia berasa tuwir, xixixi. Hm... sobat gue yang satu ini, gue kenal waktu
PDPT dulu. Kepanjangannya PDPT gue lupa, tapi semacam program orientasi mahasiwa baru (maba) di kampuslah. Nggak semua fakultas menerapkan PDPT, hanya beberapa aja. Program yang berlangsung selama 6 hari ini
membagi secara acak mabanya ke dalam beberapa kelas yang maksimal jumlahnya 30 orang. Nah, kebetulan gue dan Decy
sekelas. Jadi deh, kita kenalannya di situ.
Ada sebuah momen gue bersama
Decy saat PDPT yang masih gue inget sampai sekarang. Kami berdua (plus seorang teman
dari jurusan politik) dihukum nyanyi di depan kelas gegara terlambat masuk.
Padahal kami terlambat juga karena abis dikerjain sama senior. Meski sempat
protes, pada akhirnya kami teteup
harus menjadi pesakitan di depan kelas. Jadilah siang itu, kita bertiga disuruh
nyanyi lagu “Balonku” dengan lafal "O" semua, kayak gini nih liriknya
:
Bolonko odo lomo
Ropo-ropo wornonyo
Hojou konong kolobo
Moroh modo don boro
Molotos bolon hojou... dorrr!
Hotoko songot kocou
Bolonko tonggol ompot
Kopogong orot-orot
Monorot lo, gompong sosoh
nyonyo logonyo bogono? Eh, malah keterusan ◕‿◕. Gimana menurut loe, gampang/susah nyanyi lagunya
begitu? Ember, udah kayak ikan mas koki aja deh kita. Bibir ampe pegel abis
maju dua senti. Sejak 'manggung' dadakan itulah, gue dan Decy mulai sering jalan
bareng. Kebetulan kita sama-sama pengguna setia KRL. Jadi, pergi-pulang barengnya
bisa setiap hari deh. Lambat laun kami pun akrab. Hal yang dilakukan nggak lagi
sebatas pulang-pergi bersama, tapi juga belajar bareng (gue inget, jelang
UTS/UAS pernah 'maksa' Decy
nginep semalem buat ngajarin gue statistik, heheu), jalan-jalan (dari sekian
orang sobat gue, doi yang paling easy
going. Gampang diajak jalan & mau aja gue ajak gokil-gokilan, hehe),
kondangan bareng, saling membantu (gue pernah bantu dia bikin naskah drama buat
pentas adik-adik Rohisnya, sementara Decy dulu bantu gue ngerapiin skripsi
waktu vertigo gue kumat) de el el dah. Selain doing something together, Decy
juga sering jadi ‘korban’ kejahilan gue. Pertama, waktu gue bersandiwara jadi
maling HP. Kisah lengkapnya panjang beut,
nggak cukup gue ceritain di sini, hehe. Kedua, pas gue nelepon dia tengah malam.
Kebetulan saat itu, salah satu operatornya Ind*s*t Grup lagi ngadain program telepon
gratis pukul 00.00 s/d pukul 05.00. Makanya hampir tiap malem minggu, gue
ngobrol ngalor ngidul sama dia, bahkan pernah sekali sampe nyaris subuh
ngobrolnya! Ckckck..... <(^▿^)v
Teman lain yang pernah jadi
'korban' midnite calling is Maru, teman kuliah gue juga tapi beda fakultas. Gue tahu Maru ngidap insomnia (doi baru bisa ngorok
jam 2 ke atas), makanya gue ajak ngobrol dulu via HP. Mulai dari topik
perkuliahan, kegiatan BEM, curhat, ampe hal-hal remeh temeh pun dibahas juga.
Kenapa gue 'tega' melakukan itu? Karena gue tahu, mereka nggak bakal marah. ”Hanya teman terbaiklah yang
nekat mengerjai kau sampai sebegitu, karena dia percaya kau tidak akan
benar-benar marah padanya” [Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah by Tere Liye]. So barang siapa yang pengen deket sama gue, disarankan punya mental yang
kuat *halah. Dalam arti, lo harus siap gue jahilin sewaktu-waktu, tanpa woro-woro
terlebih dulu. Kudu mau gue ajak gokil-gokilan or doing hal-hal geje lainnya. Plus bersedia sharing apa aja sama gue,
diutamakan sharing makanan en duit *eh, kidding. c(•ˆ ▽ ˆ•)v
Kedekatan kami nggak sebatas
doing something together aja, kami juga sering pinjem barang masing-masing.
Kayak waktu charger HP-nya rusak, gue pinjemin charger HP gue. Kita juga saling
pinjam buku, lebih seringnya sih novel. Terus, kita juga berbagi impian. Decy ingin
sekali jadi PNS, meski sekarang udah gawe di sebuah perusahaan swasta yang
berlokasi di jalan Sudirman. Harapan lainnya, doi mopeng difoto dengan pose
lagi nyentuh puncak Monas tanpa melayang ke puncaknya. Nah lo, pegimane tuh?
Ada triknya, tapi gue belum tahu triknya kayak gimana. Kemarin pas ada pameran
alutsista di Monas, kita sekalian trial en error. Dan ternyata, sebagai
fotografer pemula, gue belum berhasil, hiks (⌣́_⌣̀). Sabar ya Kak Decy, maybe someday
obsesimu tercapai. Aku akan cari tahu trik foto seperti itu *nanti kalau inget,
heheu. <(^u^)
Sementara gue sendiri sebagai
seafood lover, bermimpi suatu hari nanti mengelola restoran seafood *eaaa. Mimpi
ini bermula sewaktu pertama kali ke Seaworld sama teman-teman SD, gue takjub
ngelihat pemandangan laut buatan di atas kepala gue. Saking tersepsonanya
sampai-sampai gue ngayal sebebas-bebasnya, ngebayangin betapa enaknya makan
seafood di bawah ‘laut’ *haiyaaah, ini mah imajinasi yang keliaran dari seorang bocah, harap maklum (◦'⌣'◦). Terus, gue juga pernah bilang ke Decy kalau
gue pengen banget bisa nonton klub favorit gue, MU & Juventus, langsung di
stadionnya sono *nggak jauh-jauh dari bola yaaa.... <(´▽`)>
Nah sebagai langkah awal, gue
berencana menghadiri acara Fan Party di Epiwalk,
Rasuna Epicentrum, Kuningan-Jakarta, 3 November 2012 mendatang. Di sana
tempat berkumpulnya ribuan suporter MU yang bakal memberikan dukungan maksimal
saat laga kontra The Gunners Arsenal. Dan, gue ingin jadi bagian dari mereka
yang neriakin yel-yel “GGMU!” sekencang-kencangnya, kalau perlu ampe membuat
tanah Jakarta terguncang oleh sorakan kami *lebay. Jadi, meski belum bisa
terbang ke Eropa *cos belum dipinjemin sayap sama Superman, hehe... minimal gue
pernah lah ngerasain suasana hingar bingar stadion di Epiwalk nanti. Kata
orang, sesuatu yang besar berasal dari sesuatu yang kecil. Ada orang yang
ngimpi punya rumah, dia nyicil beli kenop pintunya dulu (╯▽╰). So nggak salah kan kalau gue ‘mencicil’
mimpi nonton MU di stadion Old Trafford dengan nonbar di Epiwalk besok? (✪‿✪)
Sobat gue yang kedua, namanya
Isoh Sumiati. Gue biasa calling her Maak Soh cos selain doi yang tertua, juga
yang paling bijaksana-sini-sono diantara kita bertiga. Tak jarang, doi jadi
'tempat sampah' yang nampungin curhat mellow galau gue en Decy. Pun doi juga
tempat bertanya seputar ibadah or tema keislaman lainnya. Lain dengan Decy yang
ngambil jurusan Administrasi Niaga, gue dan Isoh kompak kuliah di jurusan
Administrasi Negara FISIP UI, yang di universitas lain lebih dikenal sebagai
jurusan Ilmu Pemerintahan. Cuma niiih, berkebalikan sama Decy, Isoh paling
males kalau diajak jalan-jalan. Dia maunya jalan-jalan di sekitar rumahnya aja.
Lah, rumah dia deketnya sama stasiun Depok Baru, moso jalan-jalannya ke
stasiun? Nggak seru euy! Makanya tiap dia kondangan bareng, kita ajak sekalian
jalan-jalan. Mumpung doi lagi mau keluar dari sangkar emas *ªªKªªKªªªªKªªq.
Tapi pernah juga sih, Isoh
takluk sama rayuan maut gue. Maksudnya tuh, doi mau nemenin gue nyetor proposal
riset skripsi ke sejumlah instansi pemerintah pusat en daerah. Nah, dari 1
instansi ke instansi laennya kita ngangkot. Jadi deh waktu itu Isoh and I
ngebolang sehari di Jakarta. Pake acara nyasar-nyasar pula, wkwkwkwk. Meski
demikian, ada 1 hal yang bikin gue salut ama Isoh. Sejauh ini, doi satu-satunya
teman yang bisa bikin gue ngikik tanpa ngelawak! Sebabnya, kalo doi lagi mikir
or bengong, air mukanya lucu bangeeetz! Nggak tau dech mengandung alkohol berapa persen tuh muka, ampe bisa kelihatan
konyol begitu, xixixi. Kalian penasaran? Oke, gue kasih tau analoginya dech.
Bila dilihat dengan sedotan dari puncak Gunung Salak, wajahnya Isoh emang nggak
keliatan lumut-lumut eh imut-imutnya. Tapi kalau mandangin dari jarak dekat, lo
pasti langsung inget sama Po-nya Kungfu Panda. Lucu, gemes-gemes gimana gitu,
hehe. Udah ah, nanti Isoh malah melayang lagi dibanding-bandingkan sama Po. b(^o^)d
Kini, sewindu sudah gue kenal sama Decy en Isoh, tak terhitung berapa momen suka-duka kami lalui bersama. Mulai dari momen kehilangan anggota keluarga terkasih, momen patah hati
*ngelirik Decy, qiqiqi... momen sakit raga, momen dompet sama-sama lagi
‘kurus’, momen nilai UTS/UAS-nya dapat A, momen ngetrip bareng, hingga
momentahnya ajaaa (ˆ▽ˆ). Alhamdulillah sejauh ini kami nggak
pernah marah-marahan, meski berbeda pendapat acapkali terjadi *nggak sampai cakar-cakaran kok (^_^). Karena kami berpegang pada hadis Nabi SAW, bahwa
sesama muslim dilarang tak menyapa satu sama lain lebih dari 3 hari. Gue harap persahabatan kami langgeng en teteup setia setiap saat, 'coz Friendship
Never Ends! Ohya, satu lagi, mohon doanya agar impian kami bertiga untuk
plesiran ke Cicurug Waterfalls (Bogor) en Mount Bromo tercapai suatu hari nanti.
Last but not least, di bawah ini puisinya Decy yang gue comot dari note
FB-nya. Izin ngutip ya, Kak! (◕‿◕)
SAHABAT
Bahagia saat kita gembira
Menghibur saat kita terluka
Mengingatkan saat kita terlena
Menguatkan saat kita lemah
Saling berbagi salam berbagai keadaan
Saling mendoakan dalam segala hal
Saling menyemangati dalam kebaikan
Saling menasehati dalam kebenaran
Susah sedih
Senang bahagia
Canda tawa
Keluh kesah
Semua berbagi bersama
Eratkan ukuwah kami yaaa Allah
Moga mengantarkan kami menuju jannnah-Mu
Uhibbukifillah
Aksi narsis kami, heheu.... ๑ˆ⌣ˆ๑
Dari ki-ka : Decy, Isoh en... seorang yang cute,
baik hati, imoet a.k.a idola mutlak *eaaaaa.... <(◦ˆ▽ˆ)
The Three Miss Ketar-Ketir nampang di depan Museum
Fatahillah, Old Town.
The Three Miss Ketar-Ketir berpose di gapura
pernikahan massal at Monas. Di sanalah kami mengikat ikrar setia sepanjang masa
*tsaaah.... (◦ˆ ⌣
ˆ◦)
Udah ah, tiga aja fotonya. Kalau kebanyakan nanti malah jadi album foto lagi, qiqiqi......
seru bangeeeeeet... makasih partisipasinya mpitpit. tungguin pengumumannya yak :)
BalasHapus@Miss Santea : Yang seru itu yang bagian eike disetrap yaaa? :D
BalasHapusBtw you're welcome ^_^