"Aku
dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat
dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR.
Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)
Menyantuni anak yatim mulai
aku lakukan sejak 3-4 tahun lalu. Waktu itu aku rutin menyumbangkan
sebagian rezeki ke sebuah yayasan yang dikelola oleh seorang ustadz kenamaan. Tak ada alasan khusus aku melakukan itu, hanya ingin berbagi dengan
mereka sesama yatim-piatu. Namun Alhamdulillah, mungkin berkat uang yang rutin
kusedekahkan ke yayasan, skripsiku bisa kelar, meski awalnya sempat terhambat
karena suatu hal. Dan, aku pun lulus tepat pada waktunya.
(◦ˆ ⌣ ˆ◦)
(◦ˆ ⌣ ˆ◦)
Memasuki tahun 2010, dari majalah islami yang kubaca, aku mengenal sebuah panti yang diasuh oleh
seorang ustadz di wilayah Surabaya. Karena tertarik untuk menambah tabungan
akhirat, aku pun menyumbangkan sekian rupiah ke PA Baitul Yatim, nama panti asuhan tersebut. Tak sebatas uang, aku juga pernah menyumbangkan hadiah paket buku
yang kumenangkan dari sebuah lomba menulis. Aku ingin berbagi kebahagiaan atas
kemenangan tersebut dengan cara
demikian. Toh, aku telah
beberapa kali memperoleh hadiah buku juga. Jadi, aku relakan mereka yang menikmati paket buku dari sebuah penerbit
yang bermarkas di Kota Gudeg. Harapanku tak muluk-muluk, semoga buku-buku tersebut bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. (。◕‿◕。)
Aku bersyukur, hingga kini
Allah memampukan aku untuk membantu saudara-saudaraku sesama muslim di Surabaya
sana. Meski belum kenal (karena memang belum pernah bersua), aku serasa punya
ikatan dengan mereka. Ada kalanya ketika
aku disibukkan dengan urusan
dunia, Allah mengingatkan aku akan kehadiran mereka, sehingga aku bisa menambah lagi 'saldo' akhiratku. By the way, bila kalian tertarik untuk menjadi donatur
PA Baitul Yatim, silakan tengok blognya terlebih dulu di sini atau yang ini, sebagai bahan pertimbangan.
Tak hanya di bulan-bulan biasa aku
menyantuni anak yatim, di bulan suci Ramadhan pun aku juga melakukannya.
Seperti pada bulan Ramadhan
1432 H (tahun 2011) yang lalu, aku tingkatkan lagi 'saldo' tabungan akhiratku dengan menjadi donatur acara berbuka bersama anak yatim yang
diselenggarakan sebuah koran nasional. Puji syukur, Allah membalasnya cepat sekali sehingga aku bisa
kembali berbagi dengan anak yatim. Kali ini aku mengajak anak yatim,
tetanggaku. Aku mengajak anak kelas 6 SD itu ke sebuah restoran, tak jauh dari
tempat tinggal kami. Di sana, aku bebaskan tetanggaku memilih makanan yang ia
mau. Harga bukan jadi pertimbangan. Setelah ia memesan, kami berbincang-bincang
sembari menunggu pesanan datang. Menurut pengakuannya, seumur-umur ia belum
pernah makan di restoran. Aku jadi merasa beruntung bisa memberinya kesempatan
makan makanan ala restoran untuk pertama kalinya. Semoga saja di masa yang akan
datang, anak itu memperoleh kesempatan bersantap ria di restoran kembali. Wallahu’alam
bish shawab....
Sementara pada bulan Ramadhan 1433 H
yang lalu, keluarga kami memberi paket berbuka puasa ke sejumlah anak yatim di
sekitar tempat tinggal kami. Senang rasanya melihat mereka antusias menerima
paket yang isinya tak seberapa itu. Dan, tatkala aku tak bisa berpuasa karena
berhalangan, supaya tetap dapat memperoleh keberkahan ibadah puasa, aku
menyedekahkan sebagian rezeki untuk dibelikan takjil bagi anak-anak yatim di PA
Baitul Yatim. Alhamdulillah, Allah membalasnya dengan hal yang sangat baik. Untuk
pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir, aku bisa pulang kampung ke Malang,
bersilaturahmi dengan keluarga besar ayah. Dua tahun sebelumnya aku sempat berniat
mudik, hanya saja menjelang hari-H keberangkatan, aku jatuh sakit. Jadi, urung
deh berkunjung ke kampung halaman ayah pada waktu itu.
Aku bersyukur saat mudik kemarin, perjalanan
Jakarta-Malang pp cukup lancar. Kesehatanku pun terjaga. Selain bertandang ke
rumah sanak saudara, aku juga memperoleh kesempatan ke beberapa tempat wisata
di sekitar Malang. Yaah, bisa dibilang, sedekahku ke anak yatim tak seberapa
besarnya, namun Allah yang Maha Kaya membalasnya dengan nikmat yang tiada tara,
berupa kesehatan, kesempatan bersilaturahmi, berwisata, kelancaran perjalanan
dan keselamatan. Alhamdulillah.... Last but not least, semoga Allah sang Maha
Pemberi Rezeki terus mempercayaiku untuk menjadi perantara rezeki bagi
anak-anak yatim. Karena aku ingin termasuk golongan pemelihara anak yatim yang
dapat berkumpul dengan Rasulullah SAW di surga-NYA kelak.
"Allahummarzuqni fihi rahmatal aytam, wa
ith'amath tha'am, wa ifsyaas salam, wa shuhbatal kiram, bithawlika ya Malja-al
amilin"
Ya Allah, karuniakanlah kepadaku di dalamnya rasa
sayang kepada anak-anak yatim, kemampuan memberi makan, menebarkan salam dan
berteman dengan orang-orang yang berakhlak mulia dengan kemurahan-Mu wahai
tempat bersandar para pengharap. Aamiin.....
Alhamdulillah...smoga keberkahan Allah berikan padamu n klg.trima kasih. tulisannya menginspirasiku untuk turt memperhatikan nasib mereka.InsyaAllah kami akan mengikuti jejakmu. sbagai tanggungjawab seorang muslim..
BalasHapusAamiin, doanya. Terima kasih telah mampir. Sila-sila, fastabikul khoirot :)
BalasHapusBarokallahu fiki,
BalasHapusTetap istiqomah menyantuni anak yatim,