Meski
punya segudang manfaat, internet juga memiliki dampak negatif yang umumnya
terkait dengan penyalahgunaan internet oleh pemakai (user). Mulai dari aksi penculikan anak/remaja dengan modus
pertemanan di Facebook, penipuan berkedok bisnis online hingga aneka foto,
video, tulisan yang berbau pornografi. Kesemua dampak negatif itu
sedikit-banyak membuat khawatir para pengguna internet, khususnya ibu rumah
tangga (IRT). Mereka was-was dengan pengaruh internet terhadap putra-putrinya. Kekhawatiran yang berlebihan
dari ibu-ibu tadi bisa mendorong tindakan ekstrim yakni dengan melarang anggota
keluarganya menggunakan internet. Padahal tindakan seperti itu tak sepenuhnya
tepat, mengingat dampak positif internet yang juga tak sedikit. Anak-anak akan
kehilangan kesempatan memperoleh pengetahuan yang tak didapatnya di bangku
sekolah. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh penghasilan tambahan juga
sirna bila keluarga menutup diri dari internet. Oleh karena itu, yang terbaik
untuk dilakukan adalah memberikan porsi pemahaman akan internet yang seimbang
kepada para IRT.
Sayangnya,
bukan hal mudah untuk memberikan pemahaman yang cukup kepada para IRT perihal
internet. Penyebabnya selain karena faktor pendidikan, sehingga tak semua IRT
mampu mengoperasikan komputer. Biaya akses internet yang tergolong mahal,
sebagaimana diungkapkan oleh Roemasa seorang IRT, “gimana mau melek, akses
internet yang bagus aja masih mahal buanget.”1
Dari segi pendidikan, kendala tersebut bisa
diatasi dengan mengadakan pelatihan komputer dan edukasi penggunaan internet
kepada IRT, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun swadaya
masyarakat. Sebagaimana telah dipraktekan oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota
Batu, Malang (Jawa Timur). Selain rutin mengadakan pelatihan internet, para IRT
di Kota Batu diajak berbagi pengalaman seputar internet secara berjejaring.2
Pihak swasta yang diwakili XL juga tak ketinggalan mengedukasi masyarakat
melalui berbagai program pelatihan. 3 Sementara dari segi biaya akses, dapat
diatasi dengan pengadaan hotspot hingga ke tingkat kelurahan, ataupun juga
kerja sama antara pemerintah dengan swasta melalui pengadaan paket komputer
internet murah bagi IRT.
Era
digital, di mana dunia seakan tanpa dibatasi jarak dan waktu, mendorong
keleluasaan berkomunikasi dengan siapa
saja dan di mana saja. Tak terkecuali, putra-putri kita. Anak-anak zaman
sekarang sudah mampu mengakses dunia ‘luar’ tanpa meninggalkan rumah dengan
mengakses internet. Dari internet, anak-anak bisa memperoleh berbagai jenis informasi
yang baik maupun buruk untuk seusia mereka. Agar terlindung pengaruh negatif
internet, maka penguasaan TIK oleh orang tua merupakan suatu keharusan. Minimal
dengan mengetahui seluk-beluk internet, para orang tua (khususnya IRT) akan
mampu mengontrol ‘penjelajahan’ yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Namun
bila anak-anak belum ‘akrab’ dengan internet, para ibu hendaknya terlebih dulu
mengenalkan manfaat dan tujuan pemakaian internet sebelum mengizinkan anaknya
berselancar di dunia maya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penerimaan info
yang kurang tepat bila diperkenalkan internet oleh orang lain.
Begitu
banyaknya manfaat internet, tak sedikit orang tua yang sudah ‘melek’
mengoptimalisasikan internet bagi keluarganya. Sebagai contoh, ada seorang IRT
yang memanfaatkan notes FB-nya untuk menampilkan cerpen maupun puisi karya
putrinya. Segala komentar, baik pujian, saran maupun kritik, menjadi dorongan
tersendiri bagi putrinya dalam berkarya. Ada juga IRT yang memanfaatkan blognya
untuk mencatat tingkah-polah anaknya yang masih balita. Bahkan tak sedikit IRT
yang berdagang maupun berbisnis secara online. Salah satunya adalah Dini
Shanti, seorang IRT sebagaimana pengakuannya di blog, ”puji Tuhan, saat ini
saya mendapatkan Rp. 30 juta/bulan. Selain punya tabungan yang cukup demi masa
depan anak-anak, yang bikin bahagia karena saya masih memiliki cukup waktu
untuk anak-anak, untuk menjadi upik abu di rumah....” 4
Internet dengan beragam manfaat dan sejumlah
pengaruh negatifnya, bagaikan pisau bermata dua bila tak digunakan sebagaimana
mestinya. Sebagai orang terdekat, seorang ibu harus mampu memilah mana situs
(website) yang baik bagi putra-putrinya. Menjauhkan atau bahkan melarang
anak-anak dari internet, justru merupakan langkah yang kurang bijak.
Bagaimanapun juga, internet merupakan salah satu produk TIK yang seyogyanya
dioptimalkan untuk pemberdayaan diri dan keluarga.
DAFTAR REFERENSI :
1) Ibu Rumah Tangga di Inggris Paling Banyak
Menghabiskan Waktu dengan Internet, diunduh dari http://erakomputer.com/content/berita/01/Ibu-rumah-tangga-di-Inggris-paling-banyak-menghabiskan-waktu-dengan-internet
4) Manfaat Internet Untuk Kita, diunduh dari http://dini-shanti.com/iburumahtangga/index.php?id=beautytime&s1rot=fbaddCCku&judul=Manfaat-Internet-Untuk-Kita
*
-->Postingan ini diikutkan dalam kompetisi "Kartini Digital 2011" yang diselenggarakan oleh XL
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/05/31/ibu-rumah-tangga-dan-kecanduan-internet/
BalasHapus@Anonim : Siip... bakal mampir ke blogmu. Trims :)
BalasHapus