Sabtu, 19 Oktober 2013 lalu, gue ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Selain mau ambil racepack buat acara JoggingFest MNCTV keesokan harinya, juga mau menjajal ringroad dengan berlari mengelilingi SUGBK. Sekitar pukul 6 pagi gue udah sampai di plasa barat Senayan, tempat ambil racepack. Kabarnya peserta JoggingFest nembus 10.000 orang, makanya gue pilih berangkat pagi biar antrinya nggak pake lama. Eh, nggak tahunya yang dateng pagi, cuma secuiiil pemirsa. Lihat aja penampakannya di bawah ini.
Suasana pengambilan racepack (Foto dok. pribadi)
My racepack (Foto dok. pribadi)
Foto di atas itu yang namanya racepack (kaos, tas lari dan nomor dada). Pas gue ngambil tuh racepack, gue senyam-senyum, secara tiga nomor belakang mirip NPM gue dulu. Tau kan, NPM? Itu lho, Nomor Pokok Mahasiswa. Nah, NPM gue adalah 0904090433. Mirip kan? :p
“Asiiik, nomor cakep! Bakal hoki neh kayaknya,” batin gue kemudian. Yup, acaranya nggak cuma jogging rame-rame, tapi juga ada pembagian doorprise. Hadiahnya dijamin bikin lo-lo pada ngiler deh : mobil, motor, AC, LCD TV, kompor gas, tablet/gadget, sepeda gunung, uang tunai 500.000 untuk 200 orang (ini sebenarnya hadiah tambahan dari pemilik MNC Grup, you know-lah siapa), dan sebagainya.
Setelah lari 8K a.k.a 8 kilometer dengan rute SUGBK-Bundaran HI-Bundaran Senayan-SUGBK, diteruskan menunggu kocok-kocok undian doorprise sekitar 4 jam, gue pulang dengan tangan hampa, Sodara-sodara. Hiks... ternyata gue belum beruntung :( Yaah, mau gimana lagi kalau emang belum rezeki *mencoba bijak (◦'⌣'◦) Etapi, sedari awal niat gue ikutan acara ini tuh cuma pengen aja ngerasain ajang lari (lagi), setelah sekian lama nggak turut serta. Terakhir kali, gue ikut lomba lari pas kelas 5 SD. Gue mewakili sekolah di kelas 5K alias 5 kilometer. Mungkin karena niatnya lari bukan untuk hadiah ya, makanya gue kagak dapat doorprise!( ̄▽ ̄)
Setelah ambil racepack, gue menuju SUGBK. Udah banyak warga yang ‘cari keringet’ di sana. Ada yang jogging, senam, main sepatu roda, bersepeda ataupun jalan santai. Kaki gue pun langsung ‘gatel’ kepengen lari. Tapi gue mesti nitipin tas dulu di loker, yang katanya sih ada di sekitar SUGBK. Pas gue cari-cari, nggak nemu tulisan “SEWA LOKER”. Gue pun bertanya ke orang yang lagi jalan santai di dekat gue.
“Maaf, nggak tau,” katanya langsung lari.
Terus gue tanya lagi lokasi loker sama orang yang sedang istirahat di tepi ringroad.
Dia geleng-geleng kepala, “maaf, kurang tahu saya.”
Abis menjawab, dia menyudahi istirahatnya.
Heran, kenapa orang-orang yang abis gue tanyain pada ngacir sih? Padahal, gue tanyanya baik-baik lho, aseli nggak pake ancem-ancem segala. Apa karena muka gue keimutan yak? *eaaah, wkwkwk (ˆ▽ˆ)
Karena tak jua menemukan tempat sewa loker, gue pun urung jogging di ringroad SUGBK. Gue keliling aja dengan jalan kaki. Tak disangka, pas keliling SUGBK, gue ngeliat artis Gunawan (mantan suami Paramitha Rusady) lagi jogging di sana. Kayaknya Gunawan udah biasa deh lari di SUGBK, soale doi tampak asik-asik aja tuh jogging di sana, tanpa gangguan dari warga biasa. Ya iyalah, orang-orang di sana pada sibuk olahraga juga kaleee, mangkanye nggak sempet minta foto or tanda tangan Gunawan :p
SUGBK ‘mengolahragakan’ masyarakat (Foto dok. pribadi)
Ini bus baru timnas Garuda. Keren kan? :p (Foto dok. pribadi)
Sebagian warga memanfaatkan alat olahraga gratis (Foto dok. pribadi)
Tahu nggak, di antara ratusan warga yang berolahraga, gue mendapati seorang ibu berjilbab sedang memangku anaknya di pinggir ringroad. Ibu dan anak itu hanya beralaskan beberapa lembar koran. Sambil melintas di depan mereka, gue memperhatikan anak yang dipangku si Ibu. Anak itu tampak ‘aneh’. Badannya kurus sekali, kaki dan tangannya bengkok. Pandangannya seperti lagi menerawang ke atas. Gue pun lanjut keliling lagi. Sekembalinya di tempat ibu-anak itu berada, gue istirahat di dekat mereka. Gue amati mereka secara seksama. Si ibu dengan sabar ‘menyusui’ putranya melalui dot. Setelah dotnya kosong, Ibu itu mengusap mulut si anak lalu menunduk, mencium pipinya beberapa kali. Tiap ada orang yang memasukkan uang ke kotak amal di depannya, Ibu itu baru mengangkat kepala untuk mengucapkan terima kasih.
Karena penasaran, gue dekati si ibu. Mencoba berbincang dengannya. Rupanya, sang anak yang bernama Fahmi Fitroni mengidap radang otak. Fahmi divonis menderita sakit itu saat ia berumur tiga tahun. Sejak itu, orang tuanya berikhtiar demi kesembuhan Fahmi yang kini berusia 14 tahun. Menurut pengakuan Ibunda Fahmi, mereka memperoleh keringan biaya pemeriksaan/kontrol ke rumah sakit dari Pemkot Serang. Hanya saja, untuk obat-obatan Fahmi tidak ditanggung pemkot. Maka dari itu, Ibunda Fahmi tiap pekan jauh-jauh dari Serang ke SUGBK guna mencari sumbangan untuk beli obat Fahmi yang cukup mahal. Kalau Fahmi tak minum obat, kejang-kejangnya kambuh. Butuh sekitar 1 juta-an rupiah per bulan untuk obat-obat Fahmi tiap bulan.
FYI, Fahmi anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak sulungnya bekerja serabutan, kakak yang kedua masih duduk di bangku SMA. Sementara ayah Fahmi telah tiada. Fahmi sekeluarga tinggal di rumah kontrakan di daerah Kramatwatu (Serang, Banten) yang dibiayai oleh salah satu dermawan. Nah, bagi kalian yang dianugerahi kelebihan rezeki, ada baiknya bantu meringankan beban Ibunda Fahmi. Bantuan uang tunai bisa disalurkan ke rekening yang tertera di bawah ini.
BCA Cabang Serang No. Rek 2450124381 atas nama Susi Susanti (Ibunda Fahmi).
Mohon konfirmasi donasi ke nomor 0852-8725-7777 atau 0819-9100-5758.
Karena penasaran, gue dekati si ibu. Mencoba berbincang dengannya. Rupanya, sang anak yang bernama Fahmi Fitroni mengidap radang otak. Fahmi divonis menderita sakit itu saat ia berumur tiga tahun. Sejak itu, orang tuanya berikhtiar demi kesembuhan Fahmi yang kini berusia 14 tahun. Menurut pengakuan Ibunda Fahmi, mereka memperoleh keringan biaya pemeriksaan/kontrol ke rumah sakit dari Pemkot Serang. Hanya saja, untuk obat-obatan Fahmi tidak ditanggung pemkot. Maka dari itu, Ibunda Fahmi tiap pekan jauh-jauh dari Serang ke SUGBK guna mencari sumbangan untuk beli obat Fahmi yang cukup mahal. Kalau Fahmi tak minum obat, kejang-kejangnya kambuh. Butuh sekitar 1 juta-an rupiah per bulan untuk obat-obat Fahmi tiap bulan.
FYI, Fahmi anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak sulungnya bekerja serabutan, kakak yang kedua masih duduk di bangku SMA. Sementara ayah Fahmi telah tiada. Fahmi sekeluarga tinggal di rumah kontrakan di daerah Kramatwatu (Serang, Banten) yang dibiayai oleh salah satu dermawan. Nah, bagi kalian yang dianugerahi kelebihan rezeki, ada baiknya bantu meringankan beban Ibunda Fahmi. Bantuan uang tunai bisa disalurkan ke rekening yang tertera di bawah ini.
BCA Cabang Serang No. Rek 2450124381 atas nama Susi Susanti (Ibunda Fahmi).
Mohon konfirmasi donasi ke nomor 0852-8725-7777 atau 0819-9100-5758.
Ketik : KBC_Nama_Nominal_Bank dituju_Daerah_Tanggal Transfer
Contact person : Ibunda Fahmi 0878-7870-1897 dan
Tim Tolongin Donk dengan Sdr. Wahyu 0852-8725-7777
Tim Tolongin Donk bersedia menjemput bantuan atau mengantar kalian ke rumah
Fahmi.
Alamat Fahmi :
Gang Resik II Lingkungan Resik RT/RW 06/04 Kramatwatu - Serang, Banten 42161
Alamat Fahmi :
Gang Resik II Lingkungan Resik RT/RW 06/04 Kramatwatu - Serang, Banten 42161
After bercakap-cakap sejenak dengan Ibunda Fahmi, gue pamit lalu nyelipin
uang sekian rupiah ke kotak amal. Jalan santai ngelilingin SUGBK gue lanjutin.
Sebelum back to home, gue ke toilet di dekat pintu 6 SUGBK. Ternyata permisa,
tempat penitipan tas alias loker ada di sana. Satu lokasi sama toilet, cuma
beda ruangan. Heleuh, tau gitu gue ke
toiletnya dari awal aja yak, biar bisa nitipin tas en jogging (•ˆ⌣ˆ•) Tapi, sisi
positifnya gue jadi tahu lokasi loker. So
next time kalau mau jogging di SUGBK, gue tahu di mana gue bisa naro tas,
hehe.
Oke deh, sekian dulu update-an blog ini. Jangan lupa ya, Temans, sedekah/infaq
untuk bantu Fahmi. Insya Allah, dapat ganti yang lebih baik.
Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).” [HR Bukhari 5/270]
Ketika engkau bersedekah, engkau bukan sedang menghabiskan uangmu, tapi engkau sedang mentransfernya untuk dirimu sendiri di waktu yang akan datang [quote by Dr. Muhammad Abdullah Al-Wuhaibi]
Ketika engkau bersedekah, engkau bukan sedang menghabiskan uangmu, tapi engkau sedang mentransfernya untuk dirimu sendiri di waktu yang akan datang [quote by Dr. Muhammad Abdullah Al-Wuhaibi]
Fahmi bersama Ibunya (Foto dok. pribadi)
Fahmi tersenyum diajak ngobrol oleh Bundanya (Foto dok. pribadi)
thanks for sharing kisah fahmi....smoga allah memberikan jalan yg terbaik untukmu ya de fahmi...
BalasHapusAamiin... jangan lupa dibantu ya, Kak StoryKlik a.k.a Ivon ^_^
BalasHapus