Akhir Agustus lalu, aku dan teman-teman dari komunitas pehobi olahraga lari
(IndoRunners), pergi ke Pulau Dewata dengan maksud mengikuti event Bali
Marathon 2015. Untuk persiapan kunjungan ke Bali, aku dan teman seperjalanan –
sebut saja mbak Deka – udah booking tiket pesawat dan hotel jauh-jauh hari via
agen travel online. Yaa... booking & pembayarannya sih online, tapi pas
check in masih pakai kertas alias mesti tunjukin print-an (belum paperless
dengan menunjukan bukti via screen shot HP saja). Sayang sekali memang, tapi
apa boleh buat. Hari-H keberangkatan, jadwal penerbangan kami Sabtu, 29 Agustus
2015 pukul 13.00 WIB, yang ternyata penerbangan kami di-delay 1 jam. Jadi baru
take off sekitar pukul 2 siang. Setibanya di bandara Ngurah Rai sudah Maghrib, karena pesawatnya muter-muter dulu. Jadi begitu sampai di wilayah Bali, nggak langsung landing pesawatnya.
Kami jadi telat ngumpul dengan rombongan IndoRunners Runiversity yang
lagi pada carbo loading a.k.a makan-makan sebelum lomba lari. Nggak sempat ikut
games-games seru. Begitu sampai di lokasi acara, yaa langsung dinner,
ngobrol-ngobrol sebentar, dan foto-foto. Begitu acara selesai, aku dan mbak
Deka lekas menuju penginapan yang lokasinya dekat dengan pantai Kutapantai Kuta.
Setibanya di hotel X, kami tak langsung bisa check in. Petugas hotel
sedang melayani turis asing yang dari tampangnya berasal dari Timur Tengah. Ada
kali 15 menitan kami menunggu, hingga turis asing tersebut selesai dilayani.
Baru deh setelah itu, mbak Deka mengisi formulir registrasi penginapan. Padahal
kupikir, karena udah lunas pembayarannya, nggak perlu isi formulir segala. Tapi
cukup tunjukan bukti lunas, kunci kamar bisa langsung diambil. Nyatanya tidak
seperti itu, kunci kamar baru kami terima usai mengembalikan formulir
registrasi ke petugas administrasi hotel. Sesampainya di kamar yang disewa 2
malam, kami beres-beres menyiapkan perlengkapan lomba lari esok harinya, bergantian
mandi, lalu beranjak tidur.
Pukul 02.30 WITA shuttle bus membawa kami ke Bali Safari Marine Park, tempat start/finish-nya lomba lari. Event Bali Marathon pun dimulai tepat waktu, start pukul 05.00 WITA bagi para pelari full marathon yang menempuh jarak 42K. Aku, mbak Deka, dan sebagian teman-teman IndoRunners yang turun di nomor half marathon start 30 menit kemudian. Walau baru pertama kali mengikuti event Bali Marathon, namun aku langsung menyukainya. Aku amat menikmati rute lari yang menyusuri jalanan berlika-liku dan menanjak. Melintasi petak-petak sawah yang berselimutkan kabut tipis, pura, sekolah, dan perkampungan warga Gianyar. Tak hanya itu, tersaji pula pertunjukan budaya kecil-kecilan di beberapa titik rute lomba yang sedikit-banyak menghibur para pelari. Dan akhirnya, lomba lari berjarak 21 kilometer itu berhasil kutuntaskan dalam waktu 3 jam 17 menit, tanpa cedera dan bebas dari kram. Alhamdulillah... :)
Sumber foto : aplikasi Pic2Go
Anak-anak Gianyar menggelar pertunjukan budaya, guna menghibur sekaligus mendukung para pelari. Dukungan mereka amat penting, menjadi energy booster saat lelah terasa tak bertepi #tsaaah :D
sumber foto : dokumentasi pribadi
Setelah menyentuh garis finish, nggak langsung balik ke hotel. Tapi istirahat dulu, sembari menunggu teman-teman yang lain pada finish. Apalagi kalau bukan untuk bertukar cerita seputar pengalaman berlomba yang baru saja diikuti, dan (tentu saja) foto bareng. Kelar bernarsis ria dan berganti pakaian, adalah saatnya kami mengelilingi Bali... yeaaayyy! °\(^▽^)/° Yaa... soalnya kan, kami kembali ke Jakarta keesokan harinya. Walaupun lutut teriak-teriak minta istirahat, tapi sayang aja kalau cuma ngabisin waktu di kamar. Jadi, dimanfaatin banget lah kunjungan singkat ke Bali dengan pelesiran ke sejumlah tempat, hehe. Bermodalkan sebuah mobil yang kami sewa bertiga (aku, mbak Deka, plus mbak Dian), kami pun berkeliling Pulau Dewata.
Pertama-tama, kami mengunjungi pasar seni paling terkenal di Bali, yaitu pasar Sukawati yang terletak di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar. Sebelum berbelanja oleh-oleh, kami mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Maklum, habis lari 21 km sih, hehe. Setelah sekitar 30 menit berbelanja, Alhamdulillah aku dapat memboyong beberapa kaos, celana, dan tas khas Bali. Sementara mbak Deka cuma belanja buah, dan mbak Dian beli cemilan buat di mobil.
Dari Sukawati, perjalanan berlanjut ke Tanjung Benoa, yang berpasir putih dan berarus tenang. Di sana kami mencoba wahana parasailing, itu loh semacam terjung payung yang ditarik sebuah perahu motor, yang rasanya bikin dagdigdug serrr, hahaha. Setelah adu nyali dengan parasailing, kami melihat penangkaran penyu di Pulau Penyu yang merupakan tempat konservasi, penelitian sekaligus rekreasi. Untuk menuju Pulau Penyu, kami naik kapal motor yang deknya dilapisi kaca (glass bottom boat). Dari kaca itulah, penumpang bisa melihat pemandangan bawah laut yang menakjubkan.
Seekor penyu ganteng sedang nangkring di gundukan. Eeh, bukan deng. Itu penyu-penyuan :D
Sumber foto : dokumentasi pribadi
Selepas Tanjung Benoa, kami beranjak ke Pantai Pandawa yang terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Perjalanan menuju ke sana, kami mesti melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal. Nah, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, yang karena itulah pantai ini disebut Pantai Pandawa. Pantai Pandawa tak kalah indah, lho dari pantai Bali lainnya. Hamparan pasir putih dan airnya yang biru kehijauan membuat pengunjung betah berlama-lama di sana. Pantai ini juga belum begitu ramai karena masih relatif baru. Sayangnya, waktu mengharuskan kami beranjak ke spot berikutnya yakni Pura Uluwatu. Di sana, kami menyaksikan indahnya matahari terbenam. Sebelum menyudahi petualangan, kami dinner dulu di restoran pinggir pantai, di daerah Jimbaran. Ternyata asyik juga, bersantap malam ditemani deburan ombak. Ada pemusik keliling pula, yang memainkan lagu sesuai pesanan kita ♫ ♥ ♫ Bikin suasana romantisz abisz deh (ʃƪ'⌣')♥ Usai makan malam, kami balik ke hotel untuk beristirahat dan mengemas barang bawaan. Sungguh, petualangan singkat yang begitu berkesan dan menyenangkan. Semoga di masa mendatang, kami bisa menginjak tanah Dewata lagi. (^_^)
Tulisan "Pantai Pandawa" yang tertancap di tebing batu
Sumber foto : dokumentasi pribadi
Sumber foto : dokumentasi pribadi
Berkaca dari pengalaman kami ketika check in hotel yang memakan waktu cukup
lama (kurang lebih 20 menit). Aku jadi tertarik menggunakan layanan Klikhotel.com
di kesempatan bepergian berikutnya. FYI, Klikhotel.com adalah sebuah sistem
penyedia jasa reservasi online, dengan kata lain Online Travel Agent. Ada banyak
hotel domestik yang berkerja sama dengan Klikhotel.com sehingga udah bisa di-booking
dengan mudah, aman, dan terpercaya. Oh ya, Klikhotel.com juga menyediakan
layanan reservasi tiket pesawat, lho. Harga yang didapat konsumen adalah harga
langsung dari maskapai, yang sudah termasuk biaya-biaya seperti bagasi, pajak, fuel surcharge dan iuran wajib Jasa Raharja. Jadi cukup dengan satu sistem aja, kita udah bisa melancong dengan mudah, nyaman,
sekaligus aman.
Lantas, bagaimana proses pemesanan menggunakan Klikhotel? Mudah saja! Pertama-tama,
kunjungi situs http://www.klikhotel.com/ terlebih dulu, lalu sign up bila kamu
belum terdaftar, dan sign in bila telah terdaftar di sistem. Langkah kedua, isi tujuan destinasi kita beserta
tanggalnya. Nanti sistem akan memunculkan daftar hotel yang sesuai dengan
pencarianmu. Berikutnya setelah menentukan hotel dan kamar yang cocok, pencet pilihan “pesan sekarang”. Selanjutnya sistem akan membawa kita ke halaman
“prosedur pembayaran”. Metode pembayarannya ada beberapa opsi, bisa transfer
bank, kartu kredit, dan direct payment
via BCA Klikpay, CIMB Click, Mandiri e-cash,
T-cash, XL Tunai. Tekan pilihan “lanjutkan pembayaran” setelah memilih metode
pembayaran yang akan digunakan.
Tata cara booking hotel di website Klikhotel.com
Selesai? Beluuum! Intip email yang telah terdaftar di sistem, untuk mengecek voucher hotel sebagai bukti saat check-in kita nanti di hotel tujuan. Jadi, nggak perlu print email atau isi formulir registrasi lagi pas check in. Cukup tunjukan voucher hotel dan KTP, kita udah bisa mendapatkan kamar hotel yang diinginkan deh. Nah, gampang bukan booking-nya? :) Praktis pula, nggak perlu isi form seperti waktu mau nginep di Bali kemarin. Oh ya, kalau mau cari tahu tentang Perubahan dan Pembatalan Reservasi atau mungkin ada Permintaan Khusus, bisa dilihat di laman FAQ. Satu hal yang pasti, pelanggan tak perlu khawatir pembayarannya ‘nyasar’ karena Klikhotel telah mengaplikasikan teknologi SSL (Secure Socket Layer) yang memastikan proses pembayaran berlangsung dengan lancar dan aman
Tata cara booking hotel di website Klikhotel.com
Selesai? Beluuum! Intip email yang telah terdaftar di sistem, untuk mengecek voucher hotel sebagai bukti saat check-in kita nanti di hotel tujuan. Jadi, nggak perlu print email atau isi formulir registrasi lagi pas check in. Cukup tunjukan voucher hotel dan KTP, kita udah bisa mendapatkan kamar hotel yang diinginkan deh. Nah, gampang bukan booking-nya? :) Praktis pula, nggak perlu isi form seperti waktu mau nginep di Bali kemarin. Oh ya, kalau mau cari tahu tentang Perubahan dan Pembatalan Reservasi atau mungkin ada Permintaan Khusus, bisa dilihat di laman FAQ. Satu hal yang pasti, pelanggan tak perlu khawatir pembayarannya ‘nyasar’ karena Klikhotel telah mengaplikasikan teknologi SSL (Secure Socket Layer) yang memastikan proses pembayaran berlangsung dengan lancar dan aman
Ah, satu lagi! Klikhotel.com lagi mengadakan program undian ratusan
kamar gratis, lho. Pemenang akan diundi setiap hari mulai Senin hingga Jumat, kecuali
hari besar dan hari libur. Cara ikutannya gampang, kunjungi laman http://www.klikhotel.com/klik/undian/index
lalu masukkan nama alamat email kamu di kolom yang tersedia. Kemudian share di FB dan Twitter untuk memperbesar peluang menang. Selamat mencoba, selamat
berlibur dengan nyaman bersama Klikhotel.com. Mau liburan, booking via Klikhotel.com aja!
^_^
NB :
Tulisan ini diikutkan dalam kontes Short Writing Competition dari Klikhotel. Info lomba bisa dilihat di sini